JOB P-PEJ Bojonegoro Kembangkan Masyarakat Ekonomi Produktif Melalui Budidaya Ikan Lele

JOB P-PEJ Bojonegoro Kembangkan Masyarakat Ekonomi Produktif Melalui Budidaya Ikan Lele PANEN. Para pemuda di sekitar lapangan migas Sukowati, JOB P-PEJ panen lele. Foto: eky nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Operator lapangan minyak dan gas bumi (migas) Sukowati, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ) mengucurkan Dana Corporate Social Responsibility () kepada warga sekitar pengeboran. Warga diberikan bantuan bibit lele, dan kini sudah dipanen oleh warga sekitar.

Program yang diberikan dalam bentuk budidaya lele itu diperuntukkan langsung kepada pelaksana program, yakni masyarakat yang berada di wilayah pengeboran, khususnya kelompok pemuda.

Baca Juga: PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo

Salah satu kelompok pemuda yang ada di Dusun Plosolanang, Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro misalnya, awalnya mengajukan program budidaya lele. Setelah beberapa bulan langsung disetujui dan diberi bantuan.

"Kini sudah bisa dipanen dengan hasil yang bagus," kata salah satu pemuda, Ali Syafi'i.

Meski pada awalnya dia mengalami kesulitan dalam mengelola budidaya lele karena pengalaman yang dimiliki masih minim. Namun, setelah mengikuti beberapa kali pelatihan dia mulai mengembangkan program tersebut. "Sampai sekarang jika ada yang minat untuk budidaya saya bisa memfasilitasi," terangnya.

Baca Juga: Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades

Awalnya, JOB P-PEJ memberikan bantuan bibit lele sebanyak 20.000 bibit. Namun, seiring berjalannya waktu, budidaya lele ini berjalan lancar setelah menguasai permasalahan dalam pengelolaannya. Dari tiga kolam itu sekarang sudah berkembang menjadi 11 kolam. Setiap kolam diisi sebanyak 1.500 sampai 2.000 ekor.

Bibit lele yang dikelolanya jenis lele sangkuriang dan lele piton. "Untuk penjualannya juga tidak sulit, karena setiap panen sudah ada yang membeli," terang pemuda berusia 24 tahun itu.

Pengelolaan budi daya lele ini dikelola dengan sepupunya, Mashuri. Dengan usaha budi daya lele ini kemudian dia sudah bisa mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar migas Blok Sukowati. Mashuri dan Safi'i sekarang sudah mengembangkan budi dayalele di desa lain seperti Desa Mlaten yang masih masuk wilayah Blok Sukowati.

Baca Juga: Puluhan PKL dan Tukang Becak Unjuk Rasa di Stasiun Kediri, Tuntut KAI Beri CSR dan Tak Seenaknya

Dalam perkembangannya, yang dia keluhkan saat ini masih minimnya pangan yang ekonomis untuk budi daya lele. Sementara ini dia memberikan makanan pelet untuk ikan lele yang diternaknya itu. "Sekarang makannya yang sulit, kalau ada masih mahal, setiap kwintal Rp 800 ribu," tambah Mashuri.

Sementara, Publik and Goverment, JOB P-PEJ, Trisunu mengatakan, setelah berjalannya budidaya lele ini, program yang nantinya akan diberikan dalam bentuk pelatihan dan kebutuhan alat untuk mengelola pangan lele. "Setelah ini kita tinggal memberi fasilitas pelatihan dan alat pembuat pakan lele," terangnya.

Trisunu menambahkan, pihaknya sangat mendukung dengan kreatifitas pemuda disekitar wilayah operasi. Selain untuk menyejahterakan ekonomi kerakyatan, program tersebut juga sesuai dengan program pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebagai Lumbung Pangan dan Energi Negeri.

Baca Juga: Hadiri Halalbihalal MWC NU Balongpanggang, Gus Yani Serahkan 5 Motor dari CSR PT Waskita

Hampir seluruh pemuda di Desa Campurejo kini memiliki usaha budidaya ikan lele. Program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi pemuda khususnya disekitar lapangan Blok Cepu. " ini diberikan langsung kepada pelaksana program," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO