TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sengketa akses masuk Obyek Wisata Pantai Semilir di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, terus bergulir.
Sebanyak 7 orang ahli waris lahan milik H. Salim Mukti - Hj. Sholikah dengan SPPT atas nama Hj. Sholikah bakal menempuh jalur hukum bila polemik itu tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Ketujuh orang itu adalah Abdul Latif, Tukhayatin, Syafi'i, Rosyidah, Mariyatin, Mukhlisah, dan Faizatul K.
BACA JUGA:
- Peringati Hantaru 2024, Kantor ATR/BPN Tuban Gelar Donor Darah
- Viral Aksi Pengeroyokan di Pantai Semilir Tuban, Kades Janji Tak Terulang Kembali
- Tiga Rumah Berlokasi di Kawasan Padat Permukiman Tuban Terbakar, Damkar Sempat Kesulitan
- Ada Dugaan Korupsi di DKP2P Tuban, Kejari Sudah Periksa 5 Orang Saksi
"Bila ke depan ini tidak terjalin komunikasi yang baik, maka akan kita layangkan laporan di kepolisian dan gugatan. Keduanya akan kita lakukan, baik proses pidana maupun gugatan di pengadilan," ungkap kuasa hukum ahli waris, Frank D. Waruwu saat ditemui di Kantor Kecamatan Jenu, Rabu (13/7/2022).
Laporan yang bakal dilayangkan itu berkaitan pemanfaatan lahan milik H. Salim Mukti - Hj. Sholikah dan memasuki pekarangan lahan tanpa izin. Sejumlah berkas telah disiapkan, termasuk pasal-pasal yang berkaitan dengan perkara.
"Semua sudah kita persiapkan, tinggal pembuatan laporan saja," kata advokat asal Sidoarjo ini.
Frank menceritakan, polemik itu terjadi ketika sebagian lahan milik kliennya dengan luas 31.400 meter persegi yang tercatat di desa dan di SPPT atas nama Hj. Sholilkah seluas 32.646 meter persegi diduga telah digunakan sebagai akses pintu masuk dan lahan parkir Obyek Wisata Pantai Semilir.
"Dari keterangan pihak desa, tanah klien kami ini tinggal 16 ribu meter persegi. Padahal tercatat di SPT luasnya 32.464 meter persegi. Kami tunggu jawaban dari Kades Socorejo," tuturnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Pemerintah Desa Socorejo justru mendukung pihak ahli waris yang berencana menggugat di pengadilan. Pemdes Socorejo berharap polemik lahan di area Pantai Semilir segera selesai. Sebab, objek wisata gratis di Tuban itu menjadi urat nadi ekonomi warga setempat.
Klik Berita Selanjutnya