Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Banyuwangi Muhamad Yanuar Bramuda mengatakan, wisata religi merupakan salah satu peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Banyuwangi. Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah mengembangkan potensi destinasi wisata religi di Bumi Blambangan.
"Selama ini kan yang kita kembangkan adalah destinasi alam gunung, laut, dan hutan. Tetapi kita punya potensi yang terlupakan, yakni wisata religi. Seperti makam Datuk (Abdurrahim), Bupati (Banyuwangi Terdahulu) dan makam Waliyullah lainnya di Banyuwangi," kata Bramuda, Jumat (15/7/2022).
Menurut Bramuda, makam Waliyullah Datuk Abdurrahim juga memiliki potensi wisata religi yang cukup luar biasa. "Karena memang wisatawannya merupakan wisatawan khusus," ujar Bram.
Selain Makam Datuk Abdurrahim, Banyuwangi juga memiliki destinasi wisata religi lainnya yang tengah dikembangkan. Yakni makam Waliyullah K.H. Abdullah Faqih, di Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon.
Beliau adalah pencetus Budaya Kembang Endog Maulid Nabi SAW dan juga merupakan Waliyullah asli kelahiran Banyuwangi. Selain itu, di desa setempat juga terdapat potensi wisata alam berupa gua.
"Di sana yang masih kita kembangkan dengan mengkombinasikan wisata religi berziarah ke makam Waliyullah K.H Abdullah Faqih dan wisata alam dengan menyusuri masuk ke Gua Cemoro," ujar Bramuda.
Bram berharap dengan adanya tambahan wisata religi, dapat menambah minat wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi.
"Tidak hanya sekadar melihat dan menikmati panorama alam, gunung, laut, dan hutan, tetapi juga berwisata religi yang kini tengah dikembangkan Dinas Pariwisata Banyuwangi," pungkasnya. (guh/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News