"Karena itu, banyak masyarakat yang tertarik dengan ngaji online. Tak hanya di Indonesia, namun juga sampai dari luar negeri seperti Amerika, Korea, dan Singapura. Jadi pengajar kami mengajar ngaji dengan menggunakan bahasa inggris," imbuhnya.
Ia menambahkan, tak hanya membawa manfaat bagi masyarakat yang ingin belajar mengaji, ngaji online Syarihub juga memberi dampak positif untuk para guru ngaji di Indonesia.
Hal ini memang menjadi semangat awal Syarihub yakni sebagai penghubung antara masyarakat yang ingin mengaji dan para guru ngaji.
"Karena kami mendapat data bahwa sebanyak 60 persen masyarakat muslim di Indonesia belum bisa mengaji. Sedangkan ada banyak lulusan pondok pesantren yang memiliki kompetensi untuk menjadi pengajar mengaji. Jadi kami ingin menjembatani mereka," beber Evilita.
Diketahui, Syarihub menjadi salah satu bentuk ekonomi kreatif yang tumbuh di saat pandemi. Serta tetap bisa mempertahankan eksistensi usahanya meski pandemi sudah mulai mereda.
Sebab, Syarihub tak hanya beradaptasi dengan kondisi, namun juga berhasil menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. (sta/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News