Endang panggilan akrabnya juga menambahkan, sampah merupakan salah satu hal urgent yang perlu ditangani dengan serius. Sebab itu, harus ada penanganan khusus baik dari pemerintah, swasta, juga peran serta seluruh masyarakat. “Apalagi setiap desa dapat memiliki penanganan sampah tersendiri. Lebih baik lagi jika dijadikan sebagai program desa,” tandasnya.
Selanjutnya Endang berharap, ada kontinuitas atau berkesinambungan dalam penanganan sampah bukan hanya jika ada even-even seperti peringatan World Cleanup Day saja.
Kepala Desa Tanjung, Zabur mengucapkan terima kasih kasih terhadap seluruh relawan yang telah berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih di desanya. Zabur menambahkan bahwa setelah aksi itu, ke depan pihaknya akan mengadakan aksi bersih-bersih di setiap dusun. “Nantinya akan diadakan bersih-bersih di tiap-tiap dusun, sehingga sampah di sini bisa dikurangi,” harapnya.
Zabur menjelaskan, di Desa Tanjung sendiri sudah ada tiga TPS3R, namun diletakkan di tempat wisata. Sedangkan, untuk Pantai Kotasek sendiri masih belum terjangkau TPS3R. Hal itu terkendala lokasi penempatan TPS3R. “Di sini berkaitan dengan tanah, karena tanah milik pribadi. Jadi, harus ada kesadaran dari masyarakat untuk memberi hibah kepada kami untuk pembangunan tersebut,” tandasnya.
Dalam aksi partisipatif gotong royong terbesar sedunia di Pantai Kotasek itu, berat sampah yang terkumpul sebanyak 2,38 ton. Selanjutnya, sampah tersebut akan diangkut dengan dua armada pengangkut sampah ke tempat pengolahan akhir (TPA) di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan. (dim/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News