ALEXANDRIA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Gubernur Alexandria, Mohamed Taher El-Sherif, resmi menandatangani Surat Pernyataan Kehendak atau Letter of Intent (LOI) untuk kerja sama di tiga bidang prioritas, yakni perdagangan dan investasi, pariwisata serta pendidikan, Rabu (23/11/2022).
Kolaborasi tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Gubernur Khofifah dengan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada 19 November 2021 lalu.
BACA JUGA:
Khofifah mengatakan bahwa penandatanganan LoI ini merupakan titik awal sejarah baru kerja sama antara Indonesia dan Mesir, khususnya Jawa Timur dengan Alexandria. Ia menuturkan, penguatan kerja sama di 3 sektor prioritas itu akan semakin dikuatkan dan dimaksimalkan.
"Alhamdulillah kita mencatatkan sejarah baru. Bersama Gubernur Alexandria kami telah menandatangai LoI kerja sama di tiga sektor prioritas yaitu perdagangan dan investasi, pariwisata serta pendidikan," ujarnya.
Melalui penandatangan LoI, lanjut Khofifah, akan semakin banyak kerja sama yang bisa dibangun antara Jatim dan Alexandria di masa depan. Dalam sektor perdagangan, ia menyebut kedua wilayah memiliki potensi besar untuk bisa melakukan link and match.
Sebagaimana diketahui, Mesir tidak menanam kopi tetapi tradisi minum kopi masyarakat Mesir cukup tinggi, dan Jawa Timur memiliki komoditas unggulan perkebunan antara lain kopi. Melalui program communal branding Oktober lalu, Jawa Timur sudah mengawali melakukan ekspor kopi sebanyak 200 ton.
Sementara private to private sudah berjalan cukup lama dan cukup signifikan. Yang diharapkan setelah penandatanganan LoI serta temu bisnis akan semakin meningkat volume maupun sektor lain yang kita kerja samakan.
Begitu juga untuk bidang furnitur, di mana Mesir sangat membutuhkan komoditas ini untuk suplai kebutuhan berbagai pembangunan yang sekarang gencar dilaksanakan. Sedangkan Jatim memiliki pabrik furniture terbesar di Indonesia.
Sehingga potensi ekspor furniture Jatim ke Mesir menjadi hal yang sangat potensial. Begitu pula ikan , udang, rempah , cerutu dan lainnya yang sekarang juga sudah berlangsung.
"Saya yakin masih banyak potensi pengembangan perdagangan dari masing-masing wilayah. Apalagi Alexandria merupakan provinsi besar dengan pelabuhan terbesar di Mesir serta terkoneksi dengan negara - negara Afrika, Timur Tengah, Amerika dan Eropa" urai Khofifah.
Di sektor pariwisata, Gubernur menyebut bahwa potensi pariwisata religi menjadi salah satu kemiripan yang dimiliki kedua wilayah. Tercatat 160.000 jamaah umroh Jatim pertahun berpotensi untuk menambah paket umrah dengan kunjungan wisata religi ke Mesir.
Saat ini cukup banyak yang menambah wisata religi ke Turki dan sebagainya bisa akses ziarah ke wilayah peradaban kuno Mesir yang berada di Alexandria maupun ziyarah ke ulama- ulama yang menjadi panutan sebagian besar umat Islam Indonesia yang pengikut sunny.
"Alexandria adalah salah satu saksi peradaban Mesir Kuno yang terkenal di dunia internasional. Sedangkan fakta bahwa Jatim merupakan salah satu wilayah bersejarah dalam berkembangnya Islam di Indonesia. Bukan tidak mungkin keduanya bisa saling tumbuh menjadi wisata religi berkelas dunia. Jatim memiliki pesona wisata alam yang luar biasa indahnya," jelasnya.
Klik Berita Selanjutnya