Tidak hanya itu, gubernur menjelaskan bahwa Pemprov Jatim memiliki rencana pembangunan Islamic Science Park yang di dalamnya juga direncanakan akan memiliki perpustakaan. Agenda ini telah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sehingga, dengan adanya kerja sama tukar menukar manuskrip dengan Bibliotheca Alexandrina, bukan karya ulama Indonesia yang dipamerkan, melainkan juga manuskrip kuno karya ulama dunia juga bisa dihadirkan.
"Sehingga kita ingin ada pengembangan jaringan repository digital manuskrip keislaman. Dengan adanya jaringan ini, pemustaka baik Jatim maupun Alexandria dapat mengakses repository tersebut," kata Khofifah.
"Selain karya ulama, prospek kerja sama Jatim dengan Bibliotheca Alexandrina juga terkait repository digital penelitian perguruan tinggi di Jatim dan penelitian mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir. Kami juga berharap agar ke depan ada sharing session rutin yang bisa kita laksanakan terkait dengan pengelolaan naskah-naskah kuno," pungkasnya.
Sherif Riad menyambut baik maksud dan tujuan kedatangan Gubernur Khofifah. Pihaknya antusias untuk segera menindaklanjuti apa yang digagas oleh Jawa TImur.
"Mesir dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat baik. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak saling mendukung niat dan program baik yang telah direncanakan," tuturnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News