![Diduga Tak Transparan soal CSR dari 10 Perusahaan di PIER, Kades Pandean Dilaporkan ke Polisi Diduga Tak Transparan soal CSR dari 10 Perusahaan di PIER, Kades Pandean Dilaporkan ke Polisi](/images/uploads/berita/700/2a9c2e369ab6fbbc3431fad76af639bc.jpg)
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ashari, Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Rayon Pasuruan melaporkan Abd. Karim selaku Kepala Desa Pandean ke polisi karena diduga tak transparan soal CSR dari 10 perusahaan di PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang)
"Kalau memang dana dari hasil pengelolaan limbah itu masuk kas desa, jumlahnya berapa, dan wujudnya apa? Selama ini kan belum jelas itu arahnya ke mana?," kata Ashari saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Sabtu (3/12/2022).
BACA JUGA:
- Nyamar Jadi Paranormal, Polisi Ringkus Pengedar Sabu di Pasuruan
- Kota Pasuruan Masuk Kategori Utama dalam Program Kampung Iklim Nasional
- Dua Pemuda asal Pandaan Pasuruan Jadi Korban Tabrak Lari, Motornya Nyungsep ke Parit
- Demi Bayar Cicilan Motor Nunggak, Suami di Pasuruan Jual Istrinya untuk Layani Threesome
Ia menjelaskan, Pemerintah Desa Pandean belum memberi penjelasan rinci terkait pemasukan hasil pengelolaan limbah avalan dari beberapa perusahaan di PIER. Selain itu, transparansi soal dana yang masuk untuk masyarakat desa juga belum tampak.
Ashari menegaskan, pihaknya pernah mendatangi Polres Pasuruan dan menanyakan perkembangan atas laporan dugaan penyimpangan PAD (pendapatan asli desa) dari CSR 10 perusahaan. Jika dalam waktu sepekan belum ada kejelasan, LSM GMBI Rayon Pasuruan bakal melakukan demo besar-besaran.
“Saya belum mendapat penjelasan tentang perkembangan penyidikan dan penyelidikan atas laporan itu. Nanti saya kabari lebih lajut,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat di desa setempat, Ahmad Sholeh atau yang akrab disapa Abah Sholeh, yang mengatakan "Selama ini belum ada kejelasan pemasukan pengelolaan avalan yang masuk ke pemerintah desa Pandean," ucap seorang tokoh agama itu.
Dia turut menyebutkan nama-nama perusahaan yang CSR-nya dikelola masyarakat Pandean, yakni PT Amcor, Sariroti, Dupon, CM WI, Nutrition, dan lain-lain. Ia berpendapat, pengajuan pengelolaan harus lewat pemerintah desa.
"Ironisnya pada 2019 ke bawah hasil pendapatan desa Rp0. kok bisa mas? Itu harus ada transparansi agar masyarakat mengetahui," pungkasnya. (afa/par/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News