BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dalam ledakan dahsyat di Kabupaten Blitar beberapa waktu lalu, Polisi tidak menemukan petunjuk adanya aksi terorisme.
Bukti-bukti yang diperoleh pihak kepolisian, masih mengarah ke aktivitas peracikan bubuk peledak petasan.
BACA JUGA:
- Kebakaran di Srengat Blitar Telan Satu Korban Tewas, Diduga Akibat Korsleting
- Polres Blitar Amankan Ribuan Botol Arak Bali yang Hendak Dikirim ke Luar Jawa
- Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT
- Ribuan Buruh di Blitar Dapat BLT dari DBHCT Rp300 Ribu per Bulan
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono menyatakan, peristiwa ledakan yang terjadi Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Minggu (19/2/2023) malam lalu, lebih berkaitan dengan aktivitas pembuatan bahan peledak petasan.
"Sementara dugaan yang mengarah ke tindakan terorisme tidak ditemukan petunjuk. Masih lebih mengarah ke petasan," tuturnya, Senin (27/2/2023).
Hal tersebut disampaikan Kapolres Blitar Kota, saat menjawab pertanyaans awak media, soal keterkaitan antara kejadian tersebut dengan terorisme.
Diketahui sebelumnya, ledakan tersebut membuat beberapa rumah rata dengan tanah, dan juga mengakibatkan empat orang yang berada di rumah sumber ledakan meninggal seketika.
Selain itu, dalam peristiwa itu, 25 orang juga mengalami luka-luka, termasuk bayi laki-laki yang masih berusia 4 bulan. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News