MCC menjadi wujud visi Pemkot Malang melalui dinas koperasi perindustrian dan perdagangan dalam mengelola serta menjaga ekosistem ekonomi kreatif di Kota Malang. Hal tersebut juga bisa dilihat dari filosofi bentuk bangunan MCC.
Sementara itu, Manajer Pemasaran dan Kerja Sama MCC Frishanti Yuan, dalam paparannya menyampaikan bahwa sejak soft launching pada Desember lalu, total sudah terdapat 550 event, 243 pelaku ekonomi kreatif, dan 121+17 kolaborator yang telah menggunakan MCC.
"MCC bukan hanya sekadar co working space, namun lebih kompleks dari itu. Di sini kami menaungi 17 sub sektor kreatif. Melalui MCC kami ingin terciptanya Creative Universe di Kota Malang ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Bidang Pemasaran dan Komunikasi (Komite Ekonomi Kreatif) Dadik menuturkan bahwa design gedung yang berlantai 8 ini terinspirasi dari Candi Badut yang merupakan Candi tertua di Jawa Timur dan merupakan titik yang tepat untuk menyerukan kebangkitan budaya Malang. Pemilihan Candi Badut dalam pembangunan Gedung MCC, mengacu pada beberapa nilai yang dinilai cocok untuk perkembangan MCC.
"Salah satu nilai yang ada dalam Candi Badut adalah swasembada pangan," ujarnya.
Dadik juga menceritakan bahwa MCC bermula dari diskusi di warung kopi hingga terlahirlah sebuah kebutuhan dalam forum komunikasi lintas komunitas, asosiasi, ikatan dan stakeholder kreatif dalam membangun sinergitas dan kolaborasi.
"Kebutuhan tersebut kemudian dikomunikasikan dengan Pemkot Malang hingga di tahun 2016 terbentuklah Komite Ekonomi Kreatif (KEK). KEK kemudian menghasilkan roadmap pembangunan ekonomi kreatif di Kota Malang. Dan gedung MCC ini adalah bagian dari pemenuhan infrastrukturnya," jelasnya.
Kini MCC diharapkan bisa mewujudkan pertumbuhan setiap sektor ekonomi kreatif yang merata sehingga perekonomian industri kreatif tumbuh dengan baik di era modern tanpa membuang budaya sebagai sebuah nilai sejarah dan warisan. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News