SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pasca dibaiat sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Ustadz Hanan Attaki mengisi ceramah di Jember.
Hanan mengisi kajian Jumat Mubarok Majelis Dzikir Rotibul Haddad di Masjid Riyadlus Sholihien, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, pada Jumat (2/6/2023) malam.
BACA JUGA:
- Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu
- Soal MLB NU, Cucu Syaikhona Kholil Bangkalan: Jangan-jangan Mereka Gak Bisa Ngaji
- Di Konferwil XVI Fatayat NU Jatim, Khofifah: Jadilah Enabler Leader dan Game Changer
- Berikut Pesan Khofifah untuk Kaum Ibu saat Hadiri Harlah Muslimat NU ke-78 di Tulungagung
Sebelum agenda kajian, Ustadz Hanan Attaki sowan kepada Rais Syuriah PBNU, KH. Sadid Jauhari yang juga pengasuh PP. Assunniyah, Kencong, Jember.
"Alhamdulillah Kiai Sadid sangat sayang kepada Ustad Hanan. Banyak obrolan tentang penguatan dakwah. Bahkan kiai memerintahkan kami agar juga mampir di pesantren keluarga beliau yang lain," kata Bendahara Umum Nusa Bangsa Indonesia (NBI), Mahathir Muhammad dalam keterangannya, Sabtu (3/6/2023).
Mahathir mengatakan bahwa penolakan yang sempat dilakukan kepada Ustadz Hanan disebabkan masalah personal. Yakni panitia acara yang terindikasi kuat adalah teman-teman aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Kalau gak ditolak, akhirnya membahayakan. Satu sisi kita tahu HTI itu adalah gerakan laten. Kami takut memanfaatkan Hanan Attaki sebagai da'i yang menjadi magnet milenial urban di Kota Jember, kemudian dimanfaatkan jamaahnya dan digiring ke HTI," ungkapnya.
Ia menilai momentum Hanan Attaki bersama KH Marzuki Mustamar merupakan bentuk kolaborasi dakwah pada level milenial urban yang jarang digarap oleh dai-dai muda NU.
Klik Berita Selanjutnya