SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengapresiasi sinergi yang terbangun antara eksekutif dan legislatif di Jawa Timur. Berkat hal itu, Pemprov Jatim mengalami surplus realisasi anggaran hingga Rp401,78 miliar (audited BPK RI).
Surplus ini salah satunya disebabkan capaian realisasi pendapatan daerah yang melampaui target hingga 107,92 persen. Gubernur mengungkapkan apresiasinya saat menghadiri rapat paripurna di DPRD Jatim, Senin (5/6/2023) malam.
BACA JUGA:
- Hari Pustakawan Nasional, Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Minat Baca dan Literasi
- Ratusan Penghobi Mancing Ikuti Gelar Wisata Mancing Disbudpar Jatim di Cerme Gresik
- Jalan Sehat Sambut 1 Muharam, Bertabur Hadiah hingga Pecahkan Rekor MURI
- Selama Jadi Anggota DPRD Jatim, Mas Iin Peka Kebutuhan Masyarakat
Dalam agenda penyampaian Nota Keuangan Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2022, Khofifah mengatakan bahwa Jawa Timur mengalami surplus realisasi anggaran sebesar Rp401,78 miliar pada tahun anggaran 2022.
"Terima kasih atas kerja keras dan sinerginya yang selama ini dijaga dengan baik, ini adalah kerja keras kita bersama antara eksekutif dan legislatif. Capaian ini merupakan bentuk sinergitas kita semua," pujinya.
Gubernur Khofifah menyampaikan, tahun 2022 realisasi Pendapatan Daerah mencapai Rp 31,9 triliun atau 107,92 persen dari jumlah yang ditargetkan, yaitu sebesar Rp 29,56 triliun.
Jumlah surplus pendapatan daerah tersebut berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 21,25 triliun atau 117,29 persen dari target Rp 18,12 triliun.
PAD tersebut terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Selain PAD, penerimaan juga berasal dari pendapatan transfer sebesar Rp 10,56 triliun atau 92,68 persen dari target.