Khofifah Maju Pilpres? Ini Jawaban Ketum Muslimat NU itu

Khofifah Maju Pilpres? Ini Jawaban Ketum Muslimat NU itu SENYUM KHAS. Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa melemparkan senyum khasnya di depan massa atau warga Muslimat NU. Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Makin banyak foto Khofifah Indar Parawansa bersanding dengan foto Anies Baswedan. Terutama di media online. Bahkan beberapa media sengaja memframing Khofifah sebagai calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan.

Sebagai pimpinan media saya tentu penasaran. Karena media saya sendiri tak pernah memberitakan Khofifah berpasangan dengan Anies. Alasan saya sederhana, bagaimana media saya mau memberitakan Khofifah-Anies, lha wong wartawan saya tak pernah mendapat data atau informasi tentang duet dua tokoh itu.

Suatu malam ada pertemuan 50 pimpinan media Jawa Timur. Saya kebetulan diundang. Saya pun datang. Saya amati siapa saja yang datang. Ternyata pimpinan media papan atas banyak yang datang. Termasuk media-media Jakarta. Tapi diwakili oleh kepala bironya di Jawa Timur.

Nah, sebelum acara dimulai saya sempat ngobrol dengan beberapa pimpinan media. Termasuk media mainstream. Ternyata mereka sangat percaya bahwa Khofifah akan menjadi Cawapresnya Anies.

“Khofifah sudah mengadakan pertemuan dengan Anies,” kata Pemimpin Redaksi media tersebut. Ia menyebut lokasi. Bahkan, menurut dia, pertemuan itu juga digelar di luar negeri.

Saya makin penasaran. Saya pun mengajukan pertanyaan. 

“Info itu dari siapa. Karena sampai sejauh ini saya belum melihat gelagat Mbak Khofifah mau bergandengan dengan Anies,” kira-kira begitulah pertanyaan saya.

Jangankan dengan Anies yang – maaf - secara kultur politik berbeda, dengan lain pun saya lihat Khofifah belum menunjukkan indikasi bersedia.

Ibu-ibu Muslimat NU berebut menjabat tangan Khofifah indar Parawansa

Pemimpin Redaksi dari media yang cukup berpengaruh itu langsung menjawab.

“Bocoran ini dari pengurus partai, Mas” jawab dia dengan nada agak keras sembari menyebut partainya. Partai yang dimaksud adalah partai pengusung Anies.

Saya langsung paham. Jadi pimpinan atau pengurus partai itu sengaja menyuplai informasi bias kepada pimpinan media yang mereka sebut bocoran. Ironisnya, pimpinan media yang tak peka langsung menelan mentah-mentah. Seolah itu informasi A 1 dan valid.

Saya membayangkan, jangan-jangan sang pemimpin redaksi itu bangga saat menerima informasi yang ia sebut bocoran itu. Karena merasa mendapat informasi gres dari sumber nomor wahid. Paling tidak, bisa dijadikan background berita.

Saya justru tertawa. Tapi dalam hati. Sebagai aktivis yang pernah 20 tahun jadi pengurus partai, saya sudah biasa menyaksikan teman-teman pengurus partai menyuplai informasi bias. Tujuannya, selain untuk memancing reaksi publik juga untuk mengecoh lawan politik.

Selain itu, tentu, untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas, meski dengan cara mengecoh. Paling tidak, pendukung Khofifah diharapkan bersimpati.

“Bagi politisi bohong itu suatu keniscayaan,” kata seorang pengurus partai sembari tertawa.

“Begitu juga kalau kita bersedekah. Agama mengajarkan, kalau kita bersedekah dengan tangan kanan, maka tangan kiri jangan sampai tahu. Tapi kalau dalam politik sedekah itu harus diumumkan. Ya riya' sedikitlah,” tambahnya sembari terkekeh.

Karena itu tak aneh, jika kini beredar video yang memuat konten Khofifah deal sebagai Cawapres Anies Baswedan. Video itu memuat beberapa cuplikan pernyataan Khofifah dan Yenny Wahid. Yang seolah-olah sudah siap menjadi Cawapres Anies. Padahal pernyataan itu tak ada hubungannnya dengan -

Selain rekaman Khofifah dan Yenny juga ada narasi pengamat politik dan tentu juga video Anies Baswedan.

Bahkan di bawah video itu ditulis: Alhamdulillah akhirnya KIP menjadi Cawapres, Tabarokallahu Laakhaulawaalaquata illabillahil 'aliyyuladziim.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO