Prodi AP Umsida Gelar Seminar Nasional Mengawal Demokrasi

Prodi AP Umsida Gelar Seminar Nasional Mengawal Demokrasi Para narasumber dan moderator dalam seminar nasional yang digelar Prodi AP Umsida.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Prodi Administrasi Publik (AP) Universitas (Umsida) menggelar seminar nasional bertajuk 'Indonesia Memanggil!! Pemuda Mengawal Demokrasi, Suaramu Menentukan Indonesiamu', Jumat (23/6/2023).

Kegiatan ini menghadirkan Rahmat Muhajirin (anggota Komisi II) dan Yuni Lestari (Dosen Prodi Administrasi Negara, Unesa) sebagai narasumber dan dihadiri seluruh mahasiswa Prodi AP Umsida.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Jalan Cendrawasih Sidoarjo

Hendra Sukmana selaku ketua pelaksana kegiatan seminar nasional mengatakan bahwa tujuan dari agenda tersebut ialah agar para mahasiswa lebih pro-aktif dalam pemilu dan mengawal tegaknya demokrasi. Sebab, implikasi dari setiap pemilu adalah regulasi yang diciptakan dari aktor politik.

"Jika apatis terhadap pemilu jangan berharap kebijakan akan pro dengan rakyat. Pemuda itu penggerak politik dan garda terdepan dalam pembangunan bangsa. Diharapkan kedepannya dapat berkolaborasi dengan baik antara DPR, birokrat, dan akademisi yang pada ujungnya mendapati sebuah kebijakan yang pro rakyat," paparnya.

Selain itu, Ilmi Usrotin Choiriyah selaku Moderator dalam kesempatan ini membuka gelaran acara dengan pernyataan bahwa pemilu menjadi sarana kedaulatan rakyat dan pemuda wajib sebagai subjek yang mengawasi pemilu.

Baca Juga: Khofifah: Terima Kasih Kontribusi Muhammadiyah dalam Peningkatan Kualitas SDM

Sehingga, lanjut Ilmi, dapat sesuai asas pemilu diantaranya langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil).

"Diharapkan momentum 2024 dapat menjadikan pemuda memiliki peran yang besar sehingga demokrasi Indonesia kedepannya masih memiliki harapan," kata Ilmi.

Baca Juga: Khofifah-Emil Sowan ke Muhammadiyah

Narasumber utama dalam gelaran kegiatan kali ini, yakni Anggota DPR-RI Rahmat Muhajirin menyebut, melalui demokrasi yang telah dianut oleh bangsa Indonesia sejak dulu, masyarakat dapat membangun sistem melalui demokrasi yang baik.

"Demokrasi kita adalah demokrasi Pancasila, dengan melalui musyawarah dan gotong royong. Pemilu ini juga sebagai melegitimasi pemerintah yang sah. Tidak dapat dipungkiri, hidup kita tidak lepas dari kebijakan politik dan putusan politik," Ujar Rahmat Muhajirin

Anggota Komisi II DPR-RI tersebut mengajak seluruh masyarakat khususnya yang hadir dalam seminar kali ini untuk ikut mendukung pesta demokrasi siapapun yang akan terpilih nanti dalam Pemilu 2024.

Baca Juga: BPIP Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Pasuruan

Menurutnya, tidak perlu Rp50-100 ribu saja. Namun bagaiamana cara kita untuk memilih pemimpin yang visi dan misinya berorientasi ke dunia luar bukan hanya ke dalam saja. RM sapaan akrabnya juga berharap, siapapun pemimpin nanti yang terpilih benar-benar orang yang mengabdi kepada warganya dan mau memperjuangkan kesejahteraan bagi warga negara.

"Kalian adalah generasi kami dan kalian juga pengawal demokrasi. Perlu diketahui kualitas pemilu dan pemimpin yang terpilih saat pemilu ditentukan oleh kesadaran politik calon pemilihnya," ungkap Rahmat.

Tak hanya itu saja, Yuni Lestari yang juga menjadi dosen sekaligus pemerhati kebijakan publik Unesa menekankan pentingnya komunikasi politik diyakini sebagai plasenta yang dapat menghubungkan pemerintah dengan masyarakat.

Baca Juga: Dilantik, Syafiuddin dan Imron Amin Proritaskan Kemajuan dan Kesejahteraan Pulau Madura

Adanya ancaman ketika pemilu tidak datang dari luar namun muncul dari dalam meliputi keterbatasan pengetahuan politik pemilu. Menurutnya, beberapa masyarakat memandang buruk politik dan Pemilu, serta memiliki fanatisme kelompok dalam memilih (misinformed). Mereka berpotensi tinggi terlibat money politic dan dimobilisasi partai.

"Pemikiran kalian saat ini menentukan kalian ketika menjadi pemimpin. Perempuan sebagai penggerak nasional sebagai agent of change. Diharapkan mahasiswa harus memperkaya kemampuan diri dan mengembangkan potensi dirinya," Ujar Yuni.

Yuni Lestari menambahkan bahwa demokrasi yang akan disampaikan ke publik harus mempunyai adab. Ada 3 ciri perempuan sebagai penggerak nasional atau pemimpin diantaranya perempuan sebagai Agent of Change, agen pemberdaya bagi perempuan lainnya, dan agen dalam peningkatan peradaban bangsa.

Baca Juga: Mimik Idayana dan Sodik Monata Kulineran di Sentra UMKM Alas Kuto Sidoarjo

Dalam diskusi yang berjalan interaktif ini, melahirkan beberapa rekomendasi bagi para pemuda dalam perannya terhadap pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang. Diantaranya adalah:

1. Pemuda dapat menciptakan inovasi program dalam mengawal jalannya demokrasi pemilu dengan memanfaatkan teknologi

2. Para birokrat diharapkan tidak melakukan pelanggaran / praktek Money Politik pada pesta demokrasi tahun 2024

Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta Majelis Hakim Vonis Bebas

3. Mengawasi dan mengawasi sistem presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.

(cat/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO