Tahun Ajaran Baru, Lamongan Terapkan Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal

Tahun Ajaran Baru, Lamongan Terapkan Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal Bupati Yuhronur Efendi pada saat acara gebyar PAUD.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - akan segera mengimplementasikan kurikulum berbasis kearifan lokal (Kulambakekal) serentak pada tahun ajaran baru 2023-2024.

Kurikulum ini, baru pertama diterapkan di Indonesia.

Baca Juga: 13 SMP di Lamongan Terima Bantuan Rehab Gedung Rp20 Miliar

"Kita launching Kulambakekal pada Hari Pendidikan tahun ini, dan akan kita implementasikan serentak pada tahun ajaran baru,” Kata Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif, Kamis (6/7/2023)

Menurutnya, adanya kurikulum ini dimaksudkan untuk membentuk generasi bangsa yang berwawasan global dan bangga dengan kearifan lokal.

Dalam penerapannya ditunjukkan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), karena akan diberikan pembekalan sejak dini.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dispendik Lamongan Gelar Sarasehan Pembiayaan Pendidikan

Ia juga menjelaskan, dalam mendukung penerapan secara maksimal, akan diadakan pelatihan terhadap 1.650 guru PAUD mulai tanggal 10 Juli hingga 15 Juli di Dinas Pendidikan Lamongan.

Dalam pelatihan itu, akan mengajarkan penerapan Kulambakekal dan Kurikulum Merdeka secara beriringan.

"Saat ini adalah masa libur semester dua, jadi kita manfaatkan untuk pelatihan kepada seluruh guru PAUD di . Pelatihannya akan berisi tentang bagaimana cara penerapan Kulambakekal bersamaan dengan Kurikulum Merdeka," terangnya.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Kemenag Lamongan Teken MoU dengan BAN-PDM Provinsi Jawa Timur

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Lamongan telah melakukan studi pendahuluan di lembaga PAUD di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Lamongan, Kecamatan Solokuro, Kecamatan Brondong, dan Kecamatan Paciran.

Pemilihannya atas dasar wilayah, karena di wilayah tengah, utara, dan selatan memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda.

"Kita ada studi pendahuluan sebelum menerapkan kepada seluruh lembaga PAUD di Lamongan, yang tujuannya untuk mengukur efektivitas kurikulum tersebut. Kita pilih perwakilan dari masing-masing wilayah di karena setiap wilayah memiliki potensi kearifan lokal yang berbeda-beda. "jelas Kepala Seksi PAUD Dinas Pendidikan Ratih.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Sekolah Boleh Minta Sumbangan Wali Murid

Menurut Ratih, Kulambakekal ini, tidak menuntut hasil, karena sesuai dengan kriteria pembelajaran PAUD, lebih mengutamakan proses pada bidang motorik, fisik, emosi, moral dan agama. (qom/sis)

Ditambahkan Ratih, .Kulambakekal ini tidak menuntut hasil, karena sesuai dengan kriteria pembelajaran pada PAUD lebih mengutamakan proses pada bidang motorik, fisik, emosi, moral, dan agama.(qom) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO