Kisah Pilu Wanita di Jombang, Cincin Berharga Dikuasai Mertua, Rekening Dikuras Kakak Ipar

Kisah Pilu Wanita di Jombang, Cincin Berharga Dikuasai Mertua, Rekening Dikuras Kakak Ipar Diana Soewito saat ditemui di sebuah kafe di Jombang.

"Saat akhirnya suami menghembuskan nafas terakhir, dengan saya berada di sampingnya. Dan untuk kesekian kalinya, saya rela membayar biaya rumah sakit yang harus dibayarkan," sebutnya.

Ditanya lebih jauh perihal masa persemayaman, Diana tidak mempersoalkan berapa jumlah sumbangan yang diterima dari pelayat, dan Diana juga tidak tau menahu tentang total nominal sumbangan yang didapat, termasuk dari siapa saja sumbangan didapatkan.

Ada hal lain yang menyita perhatian serta emosinya sebagai seorang istri sekaligus wanita, yakni tudingan jika ia telah membunuh almarhum, melakukan penyekapan, hingga tidak pernah memberi makan.

"Usai pemakaman, saya masih dituduh dengan dengan berbagai macam bentuk fitnah. Lebih menyakitkan lagi hal itu dilakukan di hadapan banyak orang dan ditempat umum," ungkapnya.

Fakta baru terungkap di belakang hari, kenapa saat itu pihak RSI emoh memberikan rekam medis sang suami. Sebabnya tak lain tersandera surat pernyataan dari Soetikno, sang kakak ipar yang melarang membagikan data apapun kepada siapapun.

"Jadi sejak awal ternyata saya hanya dianggap orang lain. Bahkan di bongpai atau batu nisan makam, nama saya tidak dicantumkan," terangnya.

Ini jelas-jelas menyalahi adat di komunitas Tionghoa, sebab dalam adat Tionghoa yang ada selama ini nama almarhum ditorehkan dengan tinta emas sementara pasangan dituliskan dengan tinta warna merah apabila masih hidup.

"Seiring kondisi ini, dimana nilai adat yang dijunjung serta digaungkan selama ini, Apalagi Soetikno yang merupakan wakil ketua PSMTI ," Ungkap Diana.

Tak ingin terus-terusan larut dalam kondisi hujatan serta tudingan yang kini telah menjadi konsumsi publik. Diana berniat melanjutkan hidup dengan kembali meng-handle bisnis yang sempat ditangani oleh almarhum suami.

"Untuk keperluan ini, saya butuh KTP dan Handphone, tapi seperti yang dapat ditebak, kembali dipersulit oleh keluarga mereka. Mereka sangat menginginkan Akta Kematian milik Almarhum," tuturnya.

Saat print-out bank didapat usai melalui serangkaian upaya, Diana malah menemui sejumlah mutasi ghaib di medio bulan November-Desember 2022. Bahkan hingga sang suami dimakamkan, masih ditemukan transfer keluar ke rekening Soetikno.

"Transfer pertama tanggal 4 November 2022 sebesar 45 juta rupiah, dan yang terakhir tanggal 9 Desember 2022. Di mutasi terakhir tadi, bahkan usai suami dimakamkan ternyata masih ada transaksi. Termasuk adanya penarikan tunai saat Alm meninggal dunia," tegasnya.

Tak kuasa lagi terus-terusan dihujat, akhirnya ia memutuskan untuk membawa persoalan ke ranah hukum. Dengan melaporkan Soetikno atas dugaan pencurian serta penggelapan ke Polres , termasuk penguasaan 3 buah cincin, KTP, serta handphone suami oleh Yeni Sulistiyowati (78), sang mertua.

"Untuk laporan rekening suami ke Polres , sementara cincin, hape, serta KTP ke Polsek ," kata Diana.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres , AKP Aldo Febrianto, membenarkan adanya laporan dari Diana. Bahkan pihaknya sudah melakukan serangkaian pemeriksaan. Baik itu dari terlapor, maupun terlapor di unit Pidana Umum (Pidum).

"Sudah tahap penyelidikan, dan pekan depan kami agendakan gelar perkara. Upaya hukum ini dilakukan untuk mengetahui peristiwa pidana atas laporan tersebut," katanya singkat ketika dihubungi secara terpisah.

Soetikno yang dikonfirmasi terkait hal itu membenarkan bahwa dirinya dilaporkan ke polisi oleh adik iparnya. Bahkan dirinya juga sudah menjalani pemeriksaan di Polres . Namun demikian Soetikno membantah bahwa menguras isi rekening almarhum adiknya.

Menurut Soetikno, rekening tersebut merupakan hasil iuran dari keluarga besarnya saat adik sakit. Bahkan dirinya pribadi juga memberikan bantuan kepada adiknya mulai 2017. Soetikno juga menanggung biaya rumah sakit selama sang adik sakit.

"Jadi tidak benar kalau saya dituding menggelapkan. Saat adik saya masih hidup, pernah ngomong agar memakai uang tersebut. Rekening itu juga hasil iuran keluarga untuk pengobatan. Kalau memang perkara ini diteruskan, saya akan lapor balik," tandas Soetikno.

Kapolsek , AKP Soesilo juga membenarkan pelaporan itu. Pihaknya bahkan telah memanggil terlapor dan pelapor untuk dimintai keterangan. Hingga kini, kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Polisi juga belum menentukan tersangkanya.

"Sudah dilakukan pemanggilan, sempat dimediasi juga, proses pemeriksaan juga sudah," ungkapnya, Kamis (6/7/2023) kemarin.

Sementara, Yeni Sulistiyowati, enggan memberikan keterangan kepada awak media terkait pelaporan yang dilakukan menantunya itu. Ditemui usai menjalani pemeriksaan di Mapolsek , Yeni terlihat keluar bersama anak dan menantunya sambil menutup wajahnya. 

"Emoh, emoh, (tidak mau, red)," ucapnya sembari berlalu. (aan/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Video Vanessa Angel dan Suami Kecelakaan di Tol Jombang, Anak Selamat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO