Bupati Situbondo Apresiasi Temu Inklusi Nasional ke-5 di Ponpes Salafiyah Syafiiyah

Bupati Situbondo Apresiasi Temu Inklusi Nasional ke-5 di Ponpes Salafiyah Syafiiyah Bupati Situbondo, Karna Suswandi, saat menghadiri Temu Inklusi Nasional ke-5 yang berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah. Foto: SYAIFUL BAHRI/BANGSAONLINE

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Bupati , Karna Suswandi, mengapresiasi Temu Inklusi Nasional ke-5 yang berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Selasa (1/8/2023). Agenda tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat dari pemerintah daerah setempat hingga pusat.

"Tentu saya sangat berbangga dan sangat mengapresiasi atas dilaksanakannya Temu Inklusi Nasional di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo," kata pimpinan daerah yang akrab disapa itu.

Baca Juga: Program Sehati Bung Karna, Kepala Desa Curah Tatal Ingin Keberlanjutan

"Kegiatan ini pertama kalinya ditempatkan di pondok pesantren, sehingga ini merupakan model baru. Dan ini tinta emas kesekian kalinya mempelopori kegiatan yang sifatnya nasional," imbuhnya.

Ia berkomitmen untuk meningkatkan sinergi dan berkolaborasi dengan pondok pesantren untuk kemajuan pembangunan di .

"Tentu ke depannya terus akan bersinergi dan berkolaborasi lebih baik lagi agar pelaksanaan pembangunan di Kabupaten lebih maju lagi," ucapnya.

Baca Juga: Komitmen Jadi Rujukan di Wilayah Barat, RSUD Besuki Bangun CSSD dan Belanja Alat Medis

juga menegaskan komitmennya terkait hasil rekomendasi Temu Inklusi Nasional itu.

"Kalau di sudah menjadi percontohan, karena di para penyandang disabilitas terus kita beri support anggaran APBD Kabupaten ," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Khofifah menyambut baik pelaksanaan Temu Inklusi Nasional ke-5 di .

Baca Juga: Festival Kopi dan Tembakau 2024 di Situbondo, Perusahaan Asal Malang Transaksi Tembakau Besuki

"Saya sudah menyampaikan temu inklusi pertama di yoga, kedua di yoga, ketiga keempat di yoga, ke lima di Jawa Timur di dipesantren salafiyah Syafi"iyah, insyaallah nilainya besar sekali bagi upaya untuk membangun harmoni diantara semuanya, harmoni diantara penyandang disabilitas, semua sektor yang harus memberikan kesetaraan," katanya

"Saya tentu menyampaikan terima kasih karena telah menyiapkan diri sebagai kabupaten ramah disabilitas. Ini tidak sederhana, tentu fasilitas harus dipersiapkan," ujarnya menambahkan.

Mantan Menteri Sosial itu juga terlibat langsung dalam proses pembuatan Undang-Undang Disabilitas.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, RSAR Situbondo Belanja EEG dan Mesin Anestesi dari DBHCHT 2024

"Kebetulan saya berproses pada undang-undang penyandang disibilitas saat saya pimpinan Komisi VIII DPR RI, kemudian Mensos menjadi leading sektor. Ketika membahas UU Disabilitas, saya Mensosnya. Artinya perubahan dari charity approach bantuan belasan kasihan kemudian berubah human rights approach pada undang undang disabilitas," ungkapnya.

Khofifah berpesan untuk menjaga dan mewujudkan kesetaraan sebagai bangsa.

"Karena ini terkait hak-hak dasar mereka, pendidikan kesehatan peluang tenaga kerja itu yang menjadi PR kita bersama ke depan. Karena Temu Inklusi seperti ini menjadi penting untuk remind memori bangsa bahwa ada masyarakat demikian yang perlu didorong terwujudnya kesetaraan perlakuan terhadap mereka," pungkasnya.

Baca Juga: Pemkab Situbondo Siap Distribusikan Paket Sembako Program DBHCHT

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo , KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimi, menerima dengan baik kehadiran para peserta Temu Inklusi Nasional ke-5 ini.

"Selamat datang Ahlan wasahlan bihudhorikum di Pondok pesantren salafiyah Syafi"iyah Sukorejo. Mudah-mudahan pertemuan sejak kamarin hingga besok lusa akan menghasilkan putusan yang dapat meningkatkan kemaslahatan dan keberkahan hidup kita semua," tuturnya.

Bahkan, ia bepesan kepada santrinya untuk mengkaji disabilitas dalam perspektif fiqih.

Baca Juga: Peroleh Dana Cukai Rp77 Miliar, Kepala Bappeda Situbondo: Sepenuhnya untuk Kesejahteraan Masyarakat

"Kami berpesan kepada sahabat sahabat santri dari ma'had Ali, ini momentum kalian untuk mengkaji disabilitas sari sudut fiqih, sehingga akan lahir fiqih difabel dari pondok pesantren salafiyah Syafi'iyah Sukorejo," katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, Temu Inklusi Nasional ke-5 ini mengambil tema 'Berdaya dalam Keberagaman Menuju Indonesia Inklusif tahun 2030'. Pelaksana kegiatan adalah kolabarasi antara sarana inklusi dan gerakan difabel Indonesia (sigab), Pemkab , pelopor peduli disabilitas , dan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo.

Temu Inklusi Nasional dimaksudkan sebagai tempat bertemu para aktivis organisasi difabel, organisasi masyarakat sipil, pemerintah pusat, daerah, hingga desa, akademisi, tokoh masyarakat dan tokoh agama pegiat inklusi difabel untuk mempromosikan serta mengupayakan pembangunan NKRI yang inklusif bagi difabel.

Baca Juga: Gunakan Rp1,9 Miliar dari DBHCHT 2024, Dinkes Situbondo Bangun 152 Jamban

Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk memastikan pencapaian Indonesia dalam mengimplementasikan berbagai peraturan perundang undangan. Seperti UU no 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Serta peraturan turunannya. Sekaligus mengupayakan pencapaian standar internasional, seperti konvensi PBB tentang Hak-hak penyandang disabilitas ( UNCRPD) dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Berbagai kegiatan yang dihelat pada temu inklusi ke 5 ini adalah 3 seminar nasional, 10 diskusi tematik, refleksi pergerakan difabel, dan appresiative inquary yang membahas berbagai topik strategis, yang akan menghasilkan Rekomendasi kepada berbagai pengambil lebijakan termasuk kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, desa, parlemen, dan penegak hukum.

Kegiatan itu juga dimeriahkan acara hiburan rekreatif seperti pentas seni san budaya, jalan santai dan senam inklusi, pameran, dan perlombaan inklusif yang dimaksudkan untuk memperkuat promosi inklusifitas dari aspek sosial budaya.

Baca Juga: Di Kirab Pataka Jer Besuki Mawa Beya, Satpol PP Situbondo Juga Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal

Peserta difabel yang terdaftar sebanyak 668 dari seluruh Indonesia, jumlah ini belum termasuk orang-orang yang mendampingi mereka. Adapun beberapa daerah yang hadir dalam Temu Inklusi Nasional ke-5 di yakni:

- Aceh 2 orang

- Kalimantan Barat 2 orang

- Sulawesi Selatan 8 orang

- NTT 30 orang

- Kalimantan Timur 16 orang

- Jateng 63 orang

- Jatim 350

- DIY 94 orang

- Sumatera Utara 6 orang

- DKI 20 arang

- Maluku 6 orang

- Lampung 5 orang

- Sulbar 1

- Bengkulu 1

- Jawa Barat 4 orang

- Sulawesi Utara 2 orang

- Banten 1

- Ternate 5

(adv/sbi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pasangan Edi Hadiyanto Daftar Bacakada Situbondo ke PPP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO