Ketua TP PKK Kota Kediri Edukasi Ibu Hamil Berisiko dan Balita Gizi Kurang

Ketua TP PKK Kota Kediri Edukasi Ibu Hamil Berisiko dan Balita Gizi Kurang Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar, saat berbincang dengan ibu hamil berisiko. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ketua TP PKK , , kembali mengunjugi ibu hamil berisiko dalam rangka mencegah stunting di Kota Tahu. , sapaan akrab Istri Wali itu, mengunjungi 5 kediaman para ibu hamil yang memiliki risiko, sekaligus balita-balita yang memiliki gizi kurang.

Mereka berada di Kelurahan Tamanan, Bandar Kidul, Campurejo, Banjarmlati, dan Lirboyo. Di , kata , cukup banyak kasus gizi kurang sehingga perlu dilakukan edukasi tentang pola makan di rumah untuk para orang tua. 

Baca Juga: Gelar Acara Jalan Bareng Sindi, Pemkot Kediri Kenalkan Transportasi Umum pada Anak Disabilitas

Pasalnya, pola makan yang salah tidak bisa diselesaikan hanya dengan bantuan pemberian makanan tambahan, namun harus diubah dari pola makan keluarga. Untuk dinas kesehatan, Ketua TP PKK itu meminta agar orientasi pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) digalakkan kembali. 

Hal tersebut dilakukan agar para ibu yang belum tahu edukasi terkait bisa mengetahuinya. Memang, lanjut , tugas orang tua yang memiliki balita harus fokus terhadap apa pun yang masuk dalam perut si anak, karena hal itu yang menjadi kunci tumbuh kembang anak.

"Pemberian makan itu 3 kali sehari, diberi kudapan 2 kali, selain itu waktu tidur dan main anak juga harus cukup," ucapnya.

Baca Juga: Jaga Akurasi Data Segmen PBPU, Pemkot Kediri dan BPJS Kesehatan Lakukan Evaluasi Data Peserta

juga berpesan kepada para ibu hamil untuk rajin periksa kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat secara rutin. Agar bisa terdeteksi jika terjadi hal-hal yang berisiko, dengan harapan ibu-ibu dapat melahirkan dengan selamat dan bayinya pun sehat. Selain itu, harus menjalin komunikasi yang baik dengan bidan wilayahnya dan puskesmas terdekat.

Seorang ibu hamil yang berisiko, Nur Aini, menyatakan tentang kehamilannya yang pertama kali dan sangat ditunggu setelah menikah pada November 2022. Selama kehamilan, ia mengalami mual, pusing, seperti ibu hamil pada umumnya. 

Di usia kandungannya yang menginjak 3,5 bulan, kondisi tubuhnya mulai bisa menyesuaikan dan stabil. Menurut dia, berdasarkan pemeriksaan atau kontrol setiap bulannya, bayi yang ada dalam kandungannya tumbuh dengan sehat. 

Baca Juga: Kembangkan Kompetensi ASN, Pemkot Kediri Kembali Gelar Harmoni Belajar Seri II

Namun Nur Aini mengaku memiliki berat badan kurang sehingga dikategorikan sebagai ibu hamil berisiko.

"Berat badan saya kurang, tadi sama disarankan untuk selalu makan makanan sehat dan rutin untuk periksa kehamilan," tuturnya.

Pada kunjungan ini para ibu hamil dan balita yang mengalami gizi kurang diberikan bingkisan buah dan bahan makanan sehat seperti telur, kacang hijau dan lainnya. (uji/mar)

Baca Juga: Polres Kediri Kota Tangkap Pelaku yang Aniaya Adik Kadungnya hingga Tewas, Apa Motifnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO