PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengapresiasi pelaksanaan Kirab Grebeg Tutup Suro yang digelar Pemkab Ponorogo, Selasa (15/8/2023). Menurut dia, festival ini memberikan efek berganda bagi masyarakat Ponorogo.
Bukan sekadar menjadi perayaan untuk menutup Bulan Suro atau Muharram, gubernur menyatakan acara tersebut merupakan ajang pelestarian budaya, menyokong pariwisata, serta meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
BACA JUGA:
- Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
- Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
- Di Ponpes Sabilun Naja Bojonegoro, Khofifah Didoakan KH Anwar Zahid 2 Periode
- Di Haul ke-34 Syaikhuna KH Anwar Nur, Khofifah Berbagi Cerita soal Jatim Berkah
"Grebeg Tutup Suro secara kultural merupakan wujud syukur masyarakat terhadap sang pencipta yang terbentuk melalui ekspresi budaya," ujarnya usai menghadiri Kirab Grebeg Tutup Suro di Monumen Bantarangin.
Khofifah menjelaskan, Grebek Tutup Suro yang diselenggarakan setiap akhir bulan Muharram atau Bulan Suro pada penanggalan Jawa bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur yang ada, termasuk di dalamnya terdapat kesenian Reog Ponorogo.
"Kegiatan ini menjadi ajang pelestarian budaya dan transmisi antar generasi . Sebab, terdapat nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya sehingga dipertahankan sampai sekarang oleh masyarakat Ponorogo. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan episentrum bagi destinasi wisata Ponorogo," paparnya.
Gubernur menilai, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kegiatan ini terlihat dalam berbagai gerakan, simbol dan juga sikap yang dipertunjukkan. Selain sebagai penguatan budaya, budaya grebeg tutup suro juga menjadi pemicu tumbuhnya UMKM serta destinasi wisata.
"Kirab ini tentunya menarik perhatian turis lokal untuk datang dan menyaksikan secara langsung. Maka hal ini akan menjadi magnet ekonomi yang potensial bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya. Pengunjung yang datang memberikan efek ganda terhadap sektor ekonomi dengan meningkatkan perputaran uang sekaligus memberi pemasukan bagi masyarakat Ponorogo," ucapnya.
Lebih lanjut, Khofifah berharap Reog Ponorogo yang merupakan kesenian asli dari Ponorogo dapat terus dilestarikan dan dikembangkan, salah satunya dengan menampilkan kesenian ini pada berbagai acara di Ponorogo secara kontinyu. Sehingga, wisatawan ke Mataraman tidak lengkap rasanya bila tidak datang ke Ponorogo serta tidak afdhol jika tidak menyaksikan kesenian ini.
Klik Berita Selanjutnya