Ketua TP PKK Kota Kediri: Program Selimut Hati Bentengi Remaja dari Kekerasan Seksual

Ketua TP PKK Kota Kediri: Program Selimut Hati Bentengi Remaja dari Kekerasan Seksual Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar atau yang akrab disapa Bunda Fey, saat memberi keterangan kepada awak media. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - TP PKK menginisiasi digelarnya kembali program Selimut Hati atau akronim dari Sekolah bagi Perempuan Bekal Tantangan Hidup di Masa Depan Nanti. Ketua TP PKK , Ferry Silviana Abu Bakar atau yang akrab disapa , mengungkapkan hal tersebut saat menggelar jumpa pers, Senin (28/8/2023).

Menurut dia, program tersebut akan membentengi remaja, khususnya akan gadis dari tindakan kekerasan seksual. Terlebih, akan memasuki dunia baru menjadi kota metropolitan dengan berbagai tantangan.

Baca Juga: Gelar Acara Jalan Bareng Sindi, Pemkot Kediri Kenalkan Transportasi Umum pada Anak Disabilitas

Melalui program Selimut Hati, kata , remaja akan mendapatkan wawasan kesehatan, psikologi, pemberian informasi, dan keterampilan. Mereka tentunya akan memahami hak-haknya sebagai perempuan.

"Mau Kediri (jadi) metropolitan atau tidak, tantangan itu tetap ada. Tetapi dengan Sekolah Selimut Hati ini, remaja bakal punya bekal untuk menghadapi itu," kata istri Wali itu.

Meskipun TP PKK belum bisa mencakup seluruh warga, posisi lembaga yang dipimpin itu jelas dalam hal penanggulangan kekerasan seksual melalui jalur sekolah atau kelurahan.

Baca Juga: Jaga Akurasi Data Segmen PBPU, Pemkot Kediri dan BPJS Kesehatan Lakukan Evaluasi Data Peserta

"Saya tidak mendukung kasus kekerasan seksual di damaikan. Tetapi selalu mendorong ke ranah hukum," ujarnya.

Sementara itu, psikolog dari IAIN Kediri, Tatik Imadatus Saadati, menyampaikan 3 hal penting dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak.

"Dari sudut pandang psikologi, pertama adalah struktur otak laki-laki dan perempuan. Dimana, laki-laki 2,5 kali lebih besar dari perempuan dan isinya, diantaranya seks," tuturnya.

Baca Juga: Kembangkan Kompetensi ASN, Pemkot Kediri Kembali Gelar Harmoni Belajar Seri II

Hal kedua, lanjut Ima, proses terjadinya kekerasan seksual karena ketidakseimbangan otak manusia. Dia menyebut, otak bagian depan kurang mendapatkan asupan norma dan agama.

"Ketiga, ada beberapa style berbusana yang tidak tahu bagaimana respon lawan jenis. Kita tidak tahu apakah pelaku itu bisa menahan nafsunya atau tidak dengan stimulus itu," ucapnya.

Tiga hal ini, kata Ima, bisa menjadi bahan masukan bagi semua pihak, terutama Pemerintah dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Baca Juga: 3 Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata, Pj Wali Kota Kediri Berharap Jadi Motivasi

"Bagaimanapun juga untuk dampak kekerasan seksual ini sangat membahayakan. Bahkan, ada korban yang sampai bunuh diri," sebutnya.

Dijelaskan Ima, berdasarkan pengalamannya dalam mendampingi korban kekerasan seksual, bahwa fakta tentang fenomena korban kekerasan seksual yang kemudian juga akan mencari korban baru lagi dikelak kemudian hari.

"Ada korban yang menikmati pelecehan seksual ini. Kemudian melakukannya pada orang lain. Bermula dadi dilecehkan, kemudian tidak ada yang mendampingi, dia balas dendam," ungkapnya.

Baca Juga: Sekdakot Kediri Sambut Kedatangan Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya

Kasus kekerasan seksual dianggap juga memicu terjadinya perilaku LGBT, Ima pun mengaku pernah mendampingi korban kekerasan seksual yang kemudian balas dendam pada laki-laki dan beralih ke perempuan setelah merasa bosan.

"Maka perlu ada pemahaman tentang seksualitas dan dampak serta management seksual itu terjadi. Dampak yang paling menakutkan adalah bunuh diri dan melakukan dampak baru lagi," pungkasnya.

Kasus kekerasan seksual terhadap anak di tahun ini cukup tinggi. Berdasarkan data Kantor Pengadilan Negeri menyebutkan, sejak Januari-Agustus 2023 sudah ada 8 kasus kekerasan seksual yang masuk dalam persidangan. (uji/mar)

Baca Juga: Polres Kediri Kota Tangkap Pelaku yang Aniaya Adik Kadungnya hingga Tewas, Apa Motifnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO