JEMBER, BANGSAONLINE.com - Urung terealisasinya program J-Berteman yang digagas Pemkab Jember disayangkan kalangan dewan. Kekecewaan itu salah satunya diungkapkan Sekretaris Komisi D DPRD Jember, Edi Cahyo Purnomo.
Ia mengungkapkan, program J-Berteman merupakan pererkrutan tenaga alih daya atau outsourcing. Menurut Edi, program tersebut sejatinya sangat dinanti masyarakat, khususnya warga yang belum memiliki pekerjaan.
Diketahui, Pemkab Jember berdalih program J-Berteman tak terealisasi akibat anggaran daerah tak cukup untuk menanggung gaji tenaga outsourcing.
"Ya ini (anggaran) seharusnya sudah dipikirkan sejak awal. Apalagi kalau alasanya untuk belanja wajib, menurut saya itu tidak menjadi halangan asal ditata dengan baik sejak dulu," tegas Edi.
Politikus PDIP ini justru mengkritik agenda bupati yang cenderung banyak menghadiri acara seremonial di berbagai kecamatan. Ia menilai hal itu hanya pemborosan anggaran.
"J berteman ini harusnya menjadi prioritas, karena untuk kesejahteraan rakyat. Jadi bupati itu harunsnya kurangilah untuk kelliling kecamatan, karena itu hanya pemborosan. Apalagi acaranya juga peresmian ini-itu, bukan hal yang urgent," cetusnya..