Angka Kecelakaan Kerja di Jawa Timur pada 2023 Meningkat Jadi 58.709 Kasus

Angka Kecelakaan Kerja di Jawa Timur pada 2023 Meningkat Jadi 58.709 Kasus Gubernur Khofifah saat memberikan penghargaan bagi 10 kepala daerah pembina K3, di antaranya adalah Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati. Foto: YUDI EKO PURNOMO/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tren angka kecelakaan kerja di Jatim sejak 3 tahun lalu terus melonjak. Skor itu berbanding terbalik dengan jumlah pekerja meninggal dunia atau fatallity yang berbalik turun.

Berbicara saat apel menyongsong bulan K3 nasional dan penyerahan penghargaan kecelakaan nihil, SMK3 dan P2HIV-AIDS tahun 2024 di pabrik PT Ajinomoto Indonesia, Kabupaten , Kamis (11/1/2024), Gubernur merinci kenaikan angka kecelakaan kerja.

Baca Juga: Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum

"Berdasarkan laporan tahunan BP Jamsostek Kanwil 3 Jatim, data jumlah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja diketahui meningkat. Tahun 2021 angka kecelakaan kerja 40.332 kasus, tahun 2022 naik 47.524 kasus, 2023 menjadi 58.709 kasus," paparnya.

Khofifah menyatakan, jumlah kasus pada 2023 terdiri dari kecelakaan di dalam tempat kerja sebanyak 56.9 persen, di luar tempat kerja 12.20 persen, dan kecelakaan kerja lalin 30.90 persen. Namun, angka kecelakaan kerja tersebut berbanding terbalik dengan angka kematian kerja. 

"Tren pekerja yang meninggal dunia dan fatality menurun. Yakni sebanyak 755 fatality pada tahun 2021 turun menjadi 516 fatality pada 2022 dan turun 460 pada tahun 2023. Berdasarkan data tersebut pelaksanaan K3 makin jadi perhatian dan prioritas bagi dunia kerja di Jatim," ucapnya.

Baca Juga: Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun

Oleh karena itu, gubernur mengajak pengurus perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara konsisten. Dengan demikian, budaya K3 melekat pada individu sebagai kontribusi dalam menjaga aset perusahaan dan mendukung usaha serta menjaga kekuatan dan kesejahteraan usaha sendiri.

Dalam kesempatan ini, juga menyampaikan peningkatan coverage BPJS Ketenagakerjaan. 

"Laporan tahunan BP Jamsostek Kanwil Jatim, 3 tahun terakhir coverage BPJS Ketenagakerjaan meningkat 3.8 juta peserta (2021) meningkat jadi 4.4 juta (2022) dan meningkat 5.07 juta pada 2023," katanya.

Baca Juga: Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah

"Ini terjadi karena dukungan pemerintah daerah dan alokasi anggaran. Peningkatan kepatuhan pemberi kerja atau badan usaha, peningkatan warlless masyarakat pekerjaan terhadap pentingnya penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan, " Imbuhnya

Karenanya, gubernur berharap kepada semua pihak diharapkan mampu menekan angka kecelakaan kerja sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja. Keberhasilan program K3 akan menekan kerugian, meningkatkan kualitas hidup dan indeks pembangunan manusia dan menunjang pembangunan nasional, regional dan lokal. Meningkatkan daya saing yang berkelanjutan di area global.

Dalam acara yang dimeriahkan dengan simulasi penanganan kecelakaan kerja, Gubernur memberikan penghargaan bagi para kepala daerah dan perusahaan dengan integritas tinggi di bidang K3.

Baca Juga: Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

10 kepala daerah yang diganjar meraih penghargaan sebagai pembina K3 terbaik, yaitu Walikota Surabaya, Bupati Gresik, Bupati Pasuruan, Bupati Sidoarjo, Bupati Lamongan. Bupati Tuban, Bupati , Walikota Madiun, Bupati Malang, dan Bupati Jombang.

Selanjutnya penghargaan Zero Accident Award (Kecelakaan Nihil) sebanyak 363 perusahaan, Sistem Manajemen K3 (SMK3) sebanyak 163 perusahaan, dan Program Pecegahan dan Penanggulangan HIV/Aids 9 (P2HIV/Aids) sebanyak 86 perusahaan. (yep/mar) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO