SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Situbondo menggandeng Perum Bulog dengan menggelontorkan 10 ton beras di setiap kecamatan. Hal tersebut merupakan respons terhadap kenaikan harga beras.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengatakan bahwa operasi pasar atau pasar murah khusus beras ini untuk meringankan beban masyarakat, karena dengan digelar pasar murah warga bisa membeli beras medium harga terjangkau atau harganya lebih murah dibanding di pasaran.
BACA JUGA:
- Terima Jagung dari NTB untuk Kesejahteraan Peternak, Bapanas Puji Kerja Sama Daerah Pemkab Blitar
- Berpotensi Rugikan Negara Sebesar Rp40 Juta, Satpol PP Situbondo Sita 74.266 Batang Rokok Ilegal
- Kompak, Fraksi PKB dan PPP Pertanyakan Kinerja Pemkab Situbondo
- Sukses Turunkan Kemiskinan Ekstrem pada 2023, Bupati Situbondo: Target Zero 2024
"Kami pemerintah daerah akan terus berupaya memberikan solusi terbaik kepada masyarakat di tengah kenaikan harga beras di pasaran," kata Bung Karna, sapaan akrab Bupati Situbondo, Senin (26/2/2023).
Selain untuk menekan atau stabilisasi harga beras yang terus melonjak, ia menyebut kegiatan yang digelar Pemkab Situbondo itu dimaksudkan untuk menekan inflasi.
"Pasar murah khususnya beras ini terus digelar sebagai upaya menjaga agar tidak terjadi inflasi akibat kenaikan harga kebutuhan bahan pokok tersebut," ujarnya.
Dalam waktu bersamaan, lanjut Bung Karna, pemerintah daerah juga mulai menyalurkan bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
"Bersamaan pada hari ini sekaligus juga disalurkan bantuan pangan kepada masyarakat yang sudah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS," tuturnya.