SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Komisi IV DPRD Sampang langsung merespons isu tak sedap yang terjadi di Puskesmas Batulenger. Alhasil, dilakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk memastikan kebenaran adanya dugaan pemotongan anggaran jasa pelayanan serta makan-minum pasien yang bersumber dari program JKN (jaminan kesehatan nasional).
Anggota Komisi IV DPRD Sampang, Moh. Iqbal Fathoni, menemukan fatka baru di balik dugaan anggaran mamin pasien yang diberi jatah satu kali di Puskesmas Batulenger.
BACA JUGA:
- Pemkab Sampang Raih Opini WTP ke-6 Kali Beruntun
- Pencairan Dana Jaspel di Puskesmas Batulenger Sampang Diduga Langgar Aturan
- Tim Auditor Inspektorat Sampang Mulai Audit Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien Puskesmas Batulenger
- Respons Dinkes Sampang soal Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien di Puskesmas Batulenger
"Pengakuan dari pasien memang benar hanya mendapatkan satu jatah mamin saja saat menjalani perawatan," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (2/4/2024).
Untuk memastikan hal itu, Komisi IV DPRD Sampang meminta Puskesmas Batulenger membuka Rencana Bisnis Anggaran (RBA) untuk mengetahui pola penganggaran mamin pasien.
"Setelah RBA dibuka ternyata memang tidak sinkron, dan saya katakan ngawur dalam pola penganggaran mamin pasien," tuturnya.
Iqbal mencontohkan, akumulasi pasien rawat inap tahun kemarin seharusnya dijadikan acuan Puskesmas untuk mengantispasi kekurangan anggaran mamin. Sementara yang terjadi, data keselurahan pasien meski hanya diberi satu kali jatah mamin tetap kurang.
"Komisi IV menganggap RBA Puskesmas ngaur karena tidak berasumsi jumlah pasien tahun sebelumnya," ungkapnya.
Klik Berita Selanjutnya