MEDAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengajak jamaah Muslimat NU untuk kembali kerja keras, dan merajut kembali persaudaraan pascapengumuman putusan MK terkait Pilpres 2014. Hal tersebut diungkapkan saat melantik pengurus Muslimat NU Sumatera Utara periode 2023-2028 di Asrama Haji Medan, Selasa (23/4/2024).
Dalam kegiatan yang dirangkai dengan momentum Halal Bihalal ini, juga dihadiri oleh Ketua PWNU Sumut, Marhalim Harahap; Rois Syuriyah PWNU Sumut, KH. Abdul Hamid Ritonga; Mustasyar PWNU Sumut, KH. Azhari Tambunan; juga Asisten Ekonomi Pemprov Sumut, Manna Was Salwa Lubis; dan Kakanwil Kemenag Sumut Ahmad Kosbi.
BACA JUGA:
- Hari Pustakawan Nasional, Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Minat Baca dan Literasi
- Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Khadijah Kembali Digelar, Prof Ridwan: Baca Al-Quran Cerdaskan Otak
- Dukung Irsyad Yusuf di Pemilu 2024, Eks Kepala Dikdisbud Kabupaten Pasuruan Disanksi KASN
- Aktif Dukung Tugas Kepolisian, Khofifah Raih Penghargaan dari Kapolri di HUT ke-78 Bhayangkara
“MK telah memberikan putusan final dan mengikat terkait hasil Pilpres 2024 yang menyatakan bahwa pasangan Prabowo-Gibran yang menenangkan Pilpres 2024. Seiring dengan hal tersebut, maka mari kembali kerja keras dan merajut persaudaraan diantara kita semua. Mari fokus dalam membangun bangsa dalam bingkai kerukunan dan persaudaraan yang erat,” urai Khofifah.
Tidak hanya itu, dalam kegiatan ini, ia juga meminta ibu-ibu untuk menjadikan forum-forum pengajian Muslimat NU bagian dari munajat mendoakan kemajuan, dan kedamaian bangsa serta mendoakan kedamaian dunia. Terutama, karena saat ini kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja dan banyak terjadi peperangan di berbagai negara.
“Kita tau perang Rusia dengan Ukraina belum selesai. Sekarang Israel tidak hanya perang menyerang Palestina tapi juga mulai konflik dengan Iran. Tidak ada yang tau kapan perang ini berakhir,” ucapnya.
“Oleh sebab itu saya mengajak ibu-ibu Muslimat NU untuk di setiap forum pengajian yang digelar, tidak hanya mendoakan diri dan keluarga saja. Tapi juga mendoakan kemajuan dan kedamaian bangsa Indonesia, dan mendoakan kedamaian dunia,” imbuhnya.
Salah satu program yang rutin dilakukan Muslimat NU adalah one day one juz atau membaca Alquran sehari satu juz. Khofifah secara khusus meminta tidak ada kata tidak sempat bagi Muslimat NU untuk melakukan ngaji Alquran, kalau tidak sempat satu hari satu juz maka dua hari satu juz dan seterusnya.
“Jangan ada kata tidak sempat karena itu adalah cara Muslimat menjaga daerahnya, cara Muslimat NU mengawal keselamatan bangsa dan dunia,” tegas Khofifah.
Tidak hanya itu, di forum ini, Khofifah mengajak ibu-ibu Muslimat untuk mengilhami peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April kemarin dengan saling mengingatkan dan menyemangati untuk tidak lelah dalam mencari ilmu.
Khofifah mengatakan bahwa Kartini tak lain adalah santri yang sama-sama belajar dari kiai yang sama dengan pendiri NU dan pendiri Muhammadiyah yaitu nyantri pada Kiai Sholeh Darat di Semarang.
Klik Berita Selanjutnya