Melalui kegiatan seperti ini, Cholis berharap dapat mewujudkan Kota Kediri menjadi Kota Layak Anak dan ramah terhadap semua kegiatan anak.
"Kita ingin anak-anak di Kota Kediri terlindungi dan terfasilitasi dalam melakukan berbagai kegiatan dan kebutuhannya karena fitrah anak adalah bermain dan belajar," ungkapnya.
Kegiatan diisi pula dengan beragam permainan seperti sambung kuis, menulis grateful card dengan media pohon serta menyusun stik. Tampak anak-anak sangat antusias, bahagia dan semangat mengikuti setiap kegiatan.
Di kesempatan yang sama, Alecia Setya Salsabila selaku Ketua Forum Anak Kota Kediri menjelaskan, tujuan dari diadakan perlombaan, selain dapat melatih kreatifitas anak, juga dapat menumbuhkan keberanian anak menjadi pelopor dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat.
Menurutnya, kegiatan serupa akan dilanjutkan di SLB, MTs dan SMA saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Serta puncaknya akan diselenggarakan peringatan Hari Anak Nasional akhir bulan Juli mendatang.
Sementara itu, pengasuh LKSA Sahhala, Ulya mengaku, LKSA Sahhala mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Kediri yang selalu melakukan pendampingan dan pengarahan.
Selain menempuh pendidikan akademik, lanjutnya, di LKSA Sahhala ini, anak-anak juga mendapatkan pelatihan berwirausaha melalui sekolah bisnis.
"Program ini diinisiasi sendiri oleh anak-anak. Mereka berjualan tempe keliling dan akhirnya terus berkelanjutan dan berjalan sampai enam bulan terakhir ini," terangnya.
Ulya menegaskan, dengan adanya program sekolah mandiri tersebut diharapkan dapat melatih mental anak dan melatih jiwa wirausaha anak sehingga mereka bisa survive di masa mendatang. (uji/rif).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News