Jadi, jika diruntut dan dicari rekam jejaknya, konflik pra Muktamar Lampung itu juga bersumber dari dua gus tersebut.
Kini lagi-lagi sejarah mencatat. Muktamar NU Lampung pun menghasilkan kepengurusan yang menyebabkan keterbelahan NU yang sangat ekstrem: antara PBNU dan PKB.
Jadi dua gus itu selalu menimbulkan huru-hara di NU. Baik saat mereka bersatu atau saat pecah. Saat Muktamar NU Jombang dua gus itu bersatu. Hasilnya PKB dan PBNU mengamalkan ajaran wihdatul wujud (manunggal dalam hegemoni PKB). Tapi NU pecah. Lagi-lagi gara-gara dua gus itu.
Pada Muktamar Lampung PKB tidak bisa menghegemoni PBNU. Tapi gus yang di PBNU tetap memainkan peran-peran politik praktis seperti layaknya PKB. Akibatnya perang mulut di media tak terelakkan. Apalagi gus yang satu membawa nama besar PBNU, sedangkan gus yang satunya lagi membawa nama besar PKB.
Kini pertengkaran dua gus itu terus berlanjut. Bahkan menjadi perbincangan publik yang sangat negatif. Yang secara opini telah merusak nama besar NU.
Apalagi ditambah peristiwa demo di PBNU yang mendapat liputan luas dari media massa. Ini menambah deretan panjang goresan negatif yang mencoreng citra NU, terutama PBNU.
Jadi NU gaduh gara-gara dua gus itu. Baik dua gus itu bersatu atau pecah kongsi. Dua gus itu selalu menimbulkan kekacauan di NU.
Kini saatnya warga nahdliyin bersikap tegas terhadap dua gus tersebut. Maka pertanyaannya, apakah dua gus itu kita biarkan sehingga NU hancur dan tercoreng di masyarakat. Atau dua gus itu kita paksa keluar dari struktur NU dan PKB sehingga jagad NU tenang dan kondusif, tidak rusak seperti sekarang
Solusinya kita gelar MLB NU dan Muktamar PKB serentak.
Penulis kader NU dan penulis buku Ensiklopedia Gus Dur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News