Tolak Gus Ipul, Partai Demokrat Condong ke Khofifah dalam Pilgub Jatim

Tolak Gus Ipul, Partai Demokrat Condong ke Khofifah dalam Pilgub Jatim Soekarwo dan Khofifah Indar Parawansa dalam pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) Muslimat NU Jatim di Malang, Jawa Timur, 8-11 Januari 2016 lalu. Foto: merdeka.com

Ini menarik karena Gus Ipul bakal maju di Pilgub Jawa Timur 2018. Begitu juga sepupunya, Halim Iskandar, bersikeras ikut bersaing di pentas demokrasi lima tahunan di Jawa Timur.

"Ini bukan karena di depannya Bu Menteri, asli ini. Kita hormat pada beliau. Beliau salah satu menteri terdepan di Pemerintahan Pak Jokowi. Hebat. Saya terus terang bu, saya lihat ibu jalan-jalan di Puncak Jaya WIjaya, saya itu ndak naik aja ngeri, ibu tenang-tenang saja di sana. Jadi Muslimat punya ketua umum yang luar biasa. Asli ini pendapat asli," puji Soekarwo menutup pidatonya, saat membuka Konferwil Muslimat NU Jawa Timur di Malang, Jumat (8/1).

Pujian orang nomor satu di Jawa Timur ini langsung direspon tepuk tangan oleh ibu-ibu Muslimat NU. Sementara Gus Ipul, yang duduk bersebelahan dengan Gus Halim (sapaan akrab Halim Iskandar), tampak tak seperti biasanya. Gus Ipul yang biasanya selalu tertawa melucu, terpingkal-pingkal mendengar pidato Soekarwo yang dibumbui joke-joke segar, justru banyak diam dan kaku dalam acara Konferwil Muslimat NU itu.

Sementara , di sela pidatonya memuji Soekarwo, yang menurut dia berani menginstruksikan daerah-daerah untuk menutup seluruh lokalisasi di daerahnya, termasuk Gang Dolly di Surabaya.

juga membahas masalah tingginya pengidap HIV/AIDS, AIDS, narkoba dan kasus kekerasan seksual anak saat kali pertama menjabat sebagai Menteri Sosial. mengumpulkan timnya untuk mencari tahu penyebab masalah tersebut.

"Lokalisasi terbanyak ternyata di Jawa Timur. Ketika Pak Gubernur (Soekarwo) bertekad membersihkan lokalisasi di Jawa Timur, ya memang itu yang harus dilakukan. Kalau lokalisasi yang sudah bertahun-tahun, (saat ditutup) sekarang kita petik AIDS. Itu (penderita AIDS) nomor satu di Jawa Timur, karena memang lokalisasinya banyak," kata memuji keberanian Soekarwo menutup lokalisasi di seluruh Jawa Timur.

Dia melanjutkan, "2015 kemarin, 16 lokalisasi bisa ditutup. Cuma satu. Masih ada satu di Mojokerto yang belum ditutup. Tapi yang AIDS sudah terlanjur AIDS," ucap

Saling puji di depan umum ini - apalagi depan para pengurus Muslimat NU - tentu merupakan sinyal positif, baik bagi maupun Seokarwo. Paling tidak, Soekarwo baik sebagai Gubernur maupun ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur sudah memberi sinyal politik positif bagi menuju kursi Jawa Timur Satu. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO