Jalur Pacet-Trawas Putus Teruruk Longsor

Jalur Pacet-Trawas Putus Teruruk Longsor BELUM DIBERSIHKAN: Warga pengguna jalan penghubung Trawas-Pacet harus ekstra hati-hati jika dalam kondisi hujan. foto: gunadhi/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Curah hujan tinggi beberapa hari terakhir di Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, membawa bencana longsor, Senin (8/02) dini hari.

Material longsoran berupa tanah dan bebatuan hingga siang kemarin masih menutupi separuh lebih badan jalan. Tak ayal itu membuat warga yang melintas di jalan utama masuk desanya pun harus lebih waspada dan hati-hati. Apalagi musim hujan tahun 2016 ini Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengakui jika di sejumlah wilayah rawan longsor seperti, Trawas, Pacet, Gondang dan Jatirejo. Karena wilayah ini merupakan tanah rawan gerak dan penyangga hutan.

Baca Juga: Longsor di Mojokerto, Warga Diimbau Relokasi

Untuk itu warga diimbau lebih waspada. Rasa was-was seperti yang diungkapkan Samsul (36), warga Claket. Menurutnya, hingga saat ini dirinya ketir-ketir ketika melintas di jalan masuk desa tersebut. Hal itu menyusul adanya longsor bebatuan besar yang hampir menutupi jalan tak kunjung dibersihkan.

"Longsoran itu bisa dibersihkan harus dengan alat berat. Kalau hanya mengandalkan warga secara manual saja ya tidak bisa. Sebab, batu yang menutupi ruas jalan itu besar-besar serta banyak pohonnya pula," tuturnya saat melintasi longsoran tersebut, Senin (08/02).

Padahal, longsoran yang menutupi separuh jalan lebih tersebut sudah terjadi separuh hari. Namun sayanganya hingga siang kemarin pihak terkait belum bertindak. Sehingga, jika warga melintas di jalan itu harus lebih berhati-hati. Sebab tak menutup kemungkinan jika dibiarkan seperti itu longsoran susulan bisa terjadi secara tiba-tiba. "Hujan memang begitu mempengaruhi longsornya tebing setinggi 8 meter itu menyebabkan tanahnya gembur dan gampang longsor," imbuh dia.

Baca Juga: Wakil Bupati Mojokerto Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Puting Beliung

Menurut Samsul, longsoran tebing setinggi delapan meter itu terjadi ketika hujan lebat dan waktu lama yang mengguyur wilayah setempat. Beruntung, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, namun kalau hal itu tetap dibiarkan beberapa hari ke depan, longsoran diprediksi semakin besar.

"Apalagi intensitas curah hujan yang mengguyur beberapa hari terakhir ini terbilang tinggi. Sehingga kami yang melintas harus lebih berhati-hati. Yang jelas longsoran itu sangat membahayakan pengguna jalan. Apalagi malam hari jalan itu tidak ada penerangan dan juga turunan tajam,’’ tandas pria beranak dua itu. (gun/ros)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO