TTP Banyubang Lamongan Diharapkan Mampu Angkat Perekonomian Petani

TTP Banyubang Lamongan Diharapkan Mampu Angkat Perekonomian Petani

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Kabupaten Lamongan, Ir. Aris Setiadi, MM menegaskan sasaran dari Taman Teknologi Pertanian (TTP) Banyubang Solokuro Lamongan sangat cocok dengan program yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Daerah Lamongan. Pemda Lamongan memang sudah membuat strategi membangun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berbasis kawasan di 5 kecamatan dengan luas jagung mencapai 24 ribu hektar di lahan tegalan.

Selain aspek produksi yang menjadi program Pemda, produk olahan juga diyakini akan mampu mengankat ekonomi keluarga petani sekaligus mendukung pariwisata. Dia sangat berharap dari TTP Banyubang itu akan muncul sebuah produk olahan jagung yang menjadi ciri khas Banyubang.

Baca Juga: Lamongan Exportiva, Peluang Tingkatkan Ekspor Bagi Pelaku Industri

Sementara, Muhamad Roqif, Pengelolan TTP Banyubang kepada BANGSAONLINE menjelaskan bahwa kehadiran TTP ini telah berhasil merubah cara berocok tanam petani jagung di Desa Banyubang.

“Banyak paket teknologi dan pelatihan yang dibawa baik untuk tanaman jagung dan sapi dirasakan manfaatnya oleh petani,” katanya, Senin (21/3).

"Alhamdulillah kegiatan ini sangat berkembang dan manfaatnya sangat dirasakan, khususnya segi ekonomi," imbuhnya.

Baca Juga: Selma Furniture dan Informa Electronics Resmi Buka Outlet di Plaza Lamongan

Saat ini TTP Banyubang juga akan berupaya menampung produksi jagung petani. Langkah ini berutujuan untuk meningkatkan harga jual jagung yang sering jatuh pada saat panen raya. 

Sementara Nur Amin, Kepala Seksi Pemerintah, Desa Banyubang sangat antusias menyambut keberadaan TTP ini. Menurutnya, sebelumnya cara bertanam jagung itu masih tradisional misalnya cara pengolahan tanah dan belum memggunakan varietas unggul. Namun sekarang masyarakat sudah mengetahui mana benih yang unggul dan benih yang tidak unggul.

Dengan adanya TTP, limbah-limbah jagung setelah panen yang selama ini dibiarkan saja di lahan, kini sudah bisa diolah menjadi pakan ternak. Saat ini juga sudah banyak petani yang berasal dari daerah lain di Lamongan yang berdatangan untuk melihat dan belajar teknologi jagung. “Ada yang datang dari kecamatan Tikung dan ada juga yang datang dari Bojonegoro,” ujarnya.

Baca Juga: Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan, War-LA Mampu Sumbang Pendapatan Asli Desa

Berdasarkan data, selama tahun 2015, tim TTP BPTP Jawa Timur telah memperkenalkan dan melatihkan 11 teknologi pengolahan makanan berbahan baku jagung kepada Kelompok Agrobisnis Ibu Mandiri desa Banyubang. Pengenalan teknologi pengolahan dilaksanakan melalui tatap muka dan praktek.

Sedangkan ada aspek peternakan sapi, BPTP membawa banyak inovasi teknologi mulai dari teknologi pemeliharaan sapi, pemanfaatan limbah jagung sebagai sumber kosentrat dan pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk untuk tanaman jagung.

Dengan asumsi setiap ha tanaman jagung menghasilkan biomassa sebanyak 20 ton, maka di desa Banyubang tersedia hijauan dari tanaman jagung sebanyak 3.840 ton/musim tanam atau 7.680 ton/tahun. Ketersediaan hijauan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 430 ekor sapi potong. (qom/rev)

Baca Juga: Kunjungi Pasar Sidoharjo Lamongan, Wamendag Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO