Produk Olahan UMKM Lamongan Siap Bersaing di Pasar Bebas

Produk Olahan UMKM Lamongan Siap Bersaing di Pasar Bebas Kepala Diskopindag, Gunadi. foto: nurqomar/ BANGSAONLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Produk usaha kecil menengah dalam negeri harusnya mampu bersaing dalam pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN. Syaratnya, selain meningkatkan kualitas, juga masyarakat harus tetap mengunggulkan dan lebih mencintai produk dalam negeri.

"UMKM umumnya minim kompetensi yang berakibat pada rendahnya permintaan produk olahan mereka. Selain itu, kebanyakan juga belum memanfaatkan teknologi produksi," ujar Johan K. Runtuk, akademisi dari perguruan tinggi di Surabaya saat menjadi salah satu pemateri dalam Seminar UMKM di Ruang Pertemuan Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Kamis (7/4).

Baca Juga: Lamongan Exportiva, Peluang Tingkatkan Ekspor Bagi Pelaku Industri

Dia menegaskan bahwa dalam persaingan bebas yang semakin ketat, maka UKM dituntut dan mampu menjadi pelaku usaha. Hal tersebut juga harus mendapat dukungan dari masyarakat, dengan lebih mencintai produk dalam negeri.

"UKM jangan hanya jadi pentonton, akan tetapi harus ambil bagian menjadi pelaku usaha. Harus berani dan siap bersaing dengan produk sejenis lain dari luar daerah. Hal lain yang perlu dikembangkan adalah kecintaan produk dalam negeri, "Aku Cinta Produk Indonesia"," katanya.

Senada, Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Gunadi, mengatakan bahwa Lamongan memiliki banyak produk olahan yang mampu bersaing dalam MEA. 

Baca Juga: Selma Furniture dan Informa Electronics Resmi Buka Outlet di Plaza Lamongan

Dijelaskannya, tinggal bagaimana UMKM meningkatkan kualitas. Lanjutnya, pemerintah telah menyalurkan bantuan peralatan, serta modal usaha ekonomi produktif. Soal pangsa pasar, kata Gunadi, masih terbuka lebar.

"Dengan kemasan yang lebih menarik dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan, produk UKM bisa dijual di pasar modern. Jadi selain memiliki daya saing, juga harus punya daya tahan serta daya tarik," jelas Gunadi di hadapan 150 peserta dari UMKM dan peserta binaan toko ritel di Lamongan.

Sementara Bupati Fadeli yang membuka seminar itu mengungkapkan bahwa jumlah usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Lamongan berjumlah 253.258 yang bergerak di sejumlah bidang. Yakni 38.644 unit bergerak di bidang perdagangan, 15.595 di bidang industri dan sisanya bergerak di berbagai bidang lain. (qom/rev)

Baca Juga: Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan, War-LA Mampu Sumbang Pendapatan Asli Desa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO