FPDIP Minta Bupati Sambari Tidak Jadikan Pendidikan Gratis Cuma Janji Kampanye

FPDIP Minta Bupati Sambari Tidak Jadikan Pendidikan Gratis Cuma Janji Kampanye

GRESIK, BANGSAONLINE.com kembali menggelar paripurna dengan agenda pemandangan umum (PU) fraksi terhadap Ranperda (rancangan peraturan daerah), tentang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2016-2021.

Dalam paripurna yang dipimpin Ketua Abdul Hamid dan dihadiri Bupati Gresik Sambari Halim Radianto tersebut, isi Ranperda RPJMD banyak dikritisi. Fraksi PDIP misalnya. Melalui Jubirnya, Jumanto, FPDIP mempertanyakan program pendidikan gratis wajar (wajib belajar) 12 tahun yang kerap digembar-gemborkan Bupati, Sambari Halim Radianto saat kampanye pada Pilkada 2015, lalu.

Baca Juga: Cagak Agung Gresik Jadi Percontohan Desa Berdaya di Jatim

"Bagaimana dengan program sekolah gratis. Sekolah gratis jangan hanya wacana politis saja. Maka harus diperjelas. Untuk SD, SMP atau SMA di RPJMD 2016-2021, tidak jelas," cetus Jumanto.

Dia juga mengkritisi indikator capaian program yang masih lemah. Padahal, Bupati selama ini menggelorakan program Gresik lebih baik.

Sebagai contoh, program pendidikan yang tidak ada tarikan dan akan terus dilakukan perbaikan. Kenyataannya pungutan liar (pungli) masih marak. "Kami minta program harus ada target capaian yang jelas," pintanya.

Baca Juga: 4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini

FPDIP lanjut Jumanto, juga menyoroti masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Gresik. "Padahal, pemerintah selama ini menggembar-gemborkan program pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran. Lalu capaiannya seperti apa," tanyanya.

Jumanto juga meminta agar pemerintah mengaktifkan lagi jam beroperasi truk pemuat galian. Sebab, saat ini truk-truk tersebut bebas berkeliaran sehingga bikin macet.

Kritik juga datang dari FPGerinda. Melalui jubir Abdullah Munir, FPGerindra dalam PU fraksinya mensinkronkan program di RPJMD tahun 2016-2021 dengan visi misi bupati dan janji ketika kampanye.

Baca Juga: Kunjungi Wisata Mangrove Karangkiring Gresik, Ning Nurul Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Seperti janji pelayanan air bersih hingga tingkat desa. Saat kampanye, bupati menjanjikan penyediaan air bersih hingga semua desa dan dusun. Jika BUMD PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tidak mampu melayani kebutuhan air bersih hingga desa dan dusun, maka akan dibuatkan sumur bor.

"Bagaimana dengan program dan janji itu. Apa dimasukkan dalam RPJMD juga," katanya.

Sementara Jubir FPAN, Faqih Usman, dalam PU fraksinya menyoroti tidak sinkronnya program di RPJMD dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).

Baca Juga: Plt Bupati Gresik Salurkan 335 Paket BLT DBHCHT di Ujung Pangkah dan Panceng

Selain itu, program di RPJMD tidak ada analisa dalam menentukan program atau capaian program. Juga tidak ada grafik untuk menentukan program/kegiatan di masing-masing sektor.

Sebagai contoh, soal data penduduk miskin belum lengkap. "Seharusnya per kecamatan ada grafiknya penduduk miskinnya berapa. Termasuk perbandingan dengan kabupaten lain," cetusnya.

Faqih juga menyoroti soal belum ada pembobotan isu strategis. Menurutnya, itu penting untuk menentukan program wajib dan pilihan, program skala prioritas dan tidak. (hud/rev)

Baca Juga: 2.000 ASN Pemkab Gresik Ikuti Pembekalan Penilaian Kompetensi 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO