Warga Desa Gandingwatu dan Domas Diajari Kelola Limbah Tahu

Warga Desa Gandingwatu dan Domas Diajari Kelola Limbah Tahu Para UMKM saat diajari mengolah limbah cair tahur. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Diskop, UKM dan Perindag (Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan) Pemkab Gresik terus melakukan road show untuk memberdayakan para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Kali ini, Diskop melatih masyarakat di Desa Gadingwatu dan Domas Kecamatan Menganti mengola limbah cair tahu menjadi nata de soya (semacam nata de coco). Serta, mengolah limbah padat (ampas tahu) menjadi pupuk cair, biogas dan kompos.

Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik

Saat ini, warga masih kurang optimal memanfaatkan limbah tahu ini. Warga memanfaatkan limbah tersebut hanya untuk dipakai sebagai makanan semacam tempe.

Untuk itu, Diskop mendatangkan pakar biologi dari Unesa Surabaya, Winarsih M.Kes untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Gadingwatu dan Desa Domas.

Pelatihan kali ini diikuti oleh 35 orang yang terdiri dari pengusaha tahu dan karyawan pabrik tahu. “Masyarakat sangat tertarik untuk membuat nata de soya, karena ada nilai peningkatan ekonomis yang tinggi,” ujar Winarsih.

Baca Juga: Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik

Menurut dia, untuk pembuatan nata de soya, dari modal Rp 100 ribu bisa menghasilkan Rp 500 ribu. “Dengan memproses limbah cair tahu lalu ditambah bakteri kemudian ditunggu sekitar 14 hari jadilah nata de soya. Saya yakin produk nata de soya ini laris dan tidak sulit cara memasarkan," jelas dosen yang juga praktisi peduli lingkungan serta pakar pengolahan limbah ini.

Selain memberikan pelatihan pembuatan nata de soya, Winarsih juga melatih warga untuk membuat pupuk cair. “Kalau beli pupuk cair jadi harganya puluhan ribu per liter, kalau dibuat dari fermentasi ampas tahu ini anda bisa gratis, bahkan bisa menjual. Hanya memanfaatkan penambahan bakteri," terangnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Gresik, M. Najikh mengapresiasi antusiasme warga yang ikut pelatihan tersebut.

Baca Juga: Bupati Gresik Lepas Ekspor Produk UMKM Songkok ke Brunei Darussalam

“Ternyata tidak hanya karyawan pabrik, juragan tahu juga ikut serta,” ujarnya.

“Di sini ada empat pabrik tahu yang masing-masing mempekerjakan orang antara lima puluh dan bahkan ada yang sampai seratus orang lebih," sambungnya.

Haryono salah seorang peserta menyatakan tertarik ingin membuat nata de soya. "Mumpung ini menjelang bulan puasa serta sebentar lagi lebaran. Saya yakin saat puasa dan lebaran nanti pasti nata de soya akan laku keras," katanya optimis. (hud/rev)

Baca Juga: Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO