SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sekdaprov Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi MM menegaskan, Pemprov Jatim akan melestarikan rumah khas Majapahit yang ada di Kabupaten Mojokerto. Pelestarian rumah khas Majapahit ini memiliki makna sejarah penting, bahwa di Jatim dan Mojokerto inilah pernah berdiri dan lahir kerajaan Majapahit yang sangat disegani seluruh penjuru negeri.
Hal tersebut disampaikannya, saat memberikan sambutan pada acara Gelar Seni Budaya Daerah Jawa Timur Kab. Mojokerto di Taman Budaya Jatim Jl. Gentengkali Surabaya, Jumat (20/5) malam.
BACA JUGA:
- Gubernur Khofifah Hadiri Puncak Mojo Batik Festival 2023, Ada Tari Kolosal hingga Fashion Show
- Keniscayaan Deklarasi Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Cebong dan Kampret
- Bupati hingga Kajari Ikut Bergoyang, Tari Bedoyo Putri Mojosakti Pecah Rekor Muri
- Selain Bantengan hingga Barongsai, 1.000 Bendera Merah Putih Berkibar Jadi Pembuka Majafest 2023
Ia mengatakan bahwa dengan melestarikan peninggalan-peninggalan dari kerajaan Majapahit akan memberikan kebanggaan bagi generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, Pemprov Jatim memberikan perhatian dengan membantu rumah rumah penduduk yang ingin dibangun atau dibenahi menjadi seperti Kerajaan Majapahit akan dibiayai.
“Tahun ini akan dibantu dan dibangun rumah rumah warga berbentuk seperti kerajaan Majapahit. Bangunan rumah tersebut, jika tampak depan mirip dengan kerajaan Majapahit jaman dulu. Kita akan merenovasi rumah warga, sehingga nuansa sejarah dan budaya dari Majapahit ini tidak luntur dan pudar,” ungkap dia.
Menurut Sukardi, dengan digelarnya seni dan budaya ini akan memberikan tempak kepada pelaku pelaku seni di daerah. Jatim sangat beragam seni dan budaya, akan tetapi belum disajikan secara menarik dan masih mudahnya masyarakat sekitar terkontaminasi dengan budaya barat atau luar negeri.
Maka, kata kunci agar seni dan budaya tetap ada dan terus berkembang adalah dengan mencintai kesenian daerah yang ada di Indonesia dengan segala keungulan dan keunikannya.
“Siapa yang akan mencintai seni dan budaya kita, jika bukan dimulai dari diri kita. Ke depan kita harus lebih mencintai seni dan budaya khas Indonesia agar keberadaanya terus ada dan bisa dinikmati keindahannya oleh masyarakat,” imbuh dia.