Bom Meledak di Rumah Sakit Pakistan: 53 Orang Tewas, Sebagian Besar Jurnalis dan Pengacara

Bom Meledak di Rumah Sakit Pakistan: 53 Orang Tewas, Sebagian Besar Jurnalis dan Pengacara Warga mengevakuasi salah satu korban luka akibat ledakan bom yang terjadi di luar sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, Senin (8/8). Setidaknya 53 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden yang diduga kuat sebagai serangan bom bunuh diri tersebut. foto: merdeka.com

QUETTA, BANGSAONLINE.com - Ledakan bom terjadi di sebuah rumah sakit di Pakistan yang menewaskan 53 orang, Senin (8/8). Insiden tersebut terjadi di sebuah rumah sakit di Kota Quetta, di mana pascaledakan tampak bagian-bagian tubuh manusia berserakan. Termasuk yang tewas dalam kejadian itu adalah sejumlah jurnalis.

Ledakan terjadi usai insiden penembakan seorang pengacara penting di negeri itu, Bilal Kasi yang terjadi, Senin (8/8) pagi.

Baca Juga: Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara

Dalam rangka tersebut, hampir 100 jurnalis dan pengacara berkumpul di rumah sakit yang menjadi tempat Kasi disemayamkan.

Awalnya dilaporkan korban tewas berjumlah 20 orang, namun terus bertambah hingga pukul 13.25 waktu setempat.

"Terjadi kekacauan setelah ledakan itu terjadi, banyak potongan jenazah yang berserakan. Sulit sekali mengenali siapa yang menjadi korban," kata seorang pengacara bernama Riaz Ahmed.

Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina

Menurut Ahmed yang turut berada di rumah sakit itu saat kejadian, sebagian besar yang tewas adalah pengacara.

"Menurut saya ada teroris yang merencanakan serangan itu. Mereka tahu akan banyak pengacara yang berkumpul di rumah sakit itu pascakematian Kasi," kata seorang pengacara lain, Jameel Ahmed.

Hingga kemarin sore, belum ada yang mengklaim atas ledakan bom tersebut dan belum diketahui apakah insiden itu berkaitan dengan penembakan Kasi.

Baca Juga: Hati Rakyat Sulit Dibeli, Partai Penguasa Gagal Menang

Menurut saksi mata, ledakan itu terjadi saat para pelayat, yang kebanyakan pengacara dan jurnalis, tengah berkumpul untuk melihat jasad Bilal Anwar Kasi, pengacara ternama, yang tewas ditembak beberapa jam sebelumnya.

Seorang jurnalis yang berada di lokasi mengatakan, lebih dari 50 orang pelayat tengah berada di lokasi saat bom meledak. Tayangan televisi di lokasi kejadian menunjukkan kekacauan dalam insiden itu. Tampak para pelayat berlarian panik seiring asap dan serpihan memenuhi koridor unit gawat darurat, tempat para pelayat berkumpul.

Belum diketahui motif peledakan ini. Sejauh ini belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim mendalangi ledakan bom. Namun Quetta telah lama menjadi salah satu basis kelompok militan Taliban.(trb/mer/lan)

Baca Juga: China Kecam Aksi AS Tembak Balon Udara yang Dituduh Alat Mata-mata

Sumber: tribunnews/merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO