Jokowi dan Jusuf Kalla Kurban Sapi 'Raksasa', Dua Sapi Ahok Ditolak Warga Luar Batang

Jokowi dan Jusuf Kalla Kurban Sapi Sapi milik Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang disumbangkan di Masjid Istiqlal.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Usai salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (12/9) sejumlah hewan kurban yang terdiri dari sapi dan kambing siap dikurbankan, termasuk sapi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sapi Jokowi dan sapi Jusuf Kalla pada Idul Adha tahun ini merupakan sapi lokal, berwarna putih dan memiliki dua tanduk. "Ini sapi PO lokal," ujar salah satu pengawas sapi.

Baca Juga: Simak Batas Makan Daging Per Hari Sesuai Anjuran Dokter

Berat dua sapi milik Jokowi dan Jusuf Kalla hanya berbeda sedikit. Sapi Jokowi seberat 1,5 ton, sementara sapi Jusuf Kalla sebesar 1,3 ton. Mengetahui sapi-sapi tersebut milik Presiden dan Wakil Presiden langsung menjadi 'buruan' puluhan jemaah yang usai menunaikan shalat Id untuk difoto sebelum dikurbankan.

Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, menjelaskan sapi ini hasil persilangan antara Sapi Ongole dan Sapi Brahman.

Ciri khas Sapi Ongole adalah warna bulunya putih abu-abu dengan wana hitam di sekeliling mata, dan gelambir yang besar menggelantung. Sedangkan Sapi Brahman berpunuk besar.

Baca Juga: Unipra Surabaya Sembelih 2 Sapi dan Seekor Kambing pada Idul Adha 2024

Sapi Ongole beratnya kurang lebih hanya 600 kg, tapi karena disilangkan dengan Sapi Brahman maka sapi yang dikurbankan Jokowi beratnya bisa mencapai 1,5 ton.

Meski bukan varietas asli Indonesia, sapi kurban yang disumbangkan Jokowi di Masjid Istiqlal ini sudah bisa disebut sapi lokal karena lahir dan besar di Indonesia.

"Ini sapi hasil persilangan PO (Peranakan Ongole) dengan Sapi Brahman. Kita kembangkan di sini. Kita gemukan dengan pakan lokal di sini, beratnya bisa sampai 1,5 ton," ungkap Agung seperti dilansir detik.com.

Baca Juga: Ibu-Ibu Nekat Maling Daging Kurban di Sidoarjo

Sapi dibeli dari peternakan di Tapos dengan harga sekitar Rp 70 juta. "Harga sapi kurban Pak Jokowi sekitar Rp 50.000-55.000/kg bobot hidup. Harganya kira-kira Rp 70 juta yang dibeli Pak Jokowi itu," ucapnya.

Sebelumnya, dalam pidatonya saat menyerahkan sapi kurban Jokowi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut sapi ini adalah Sapi Limosin.

Sapi Limosin juga memiliki ukuran sangat besar seperti Sapi Brahman, di atas ukuran rata-rata sapi lokal Indonesia. Tapi Sapi Limosin yang aslinya berasal dari Prancis berbulu berbulu coklat tua dan punuknya tidak terlalu menonjol dibandingkan Sapi Brahman dan Sapi Ongole.

Baca Juga: PCNU Surabaya Salurkan Ribuan Paket Daging Kurban

Sementara itu, Pengurus Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menolak dua ekor sapi pemberian Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ().

Sekretaris Masjid Luar Batang Mansur Amin mengatakan, sapi untuk dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah tiba pada Minggu (11/9) sore. Namun baru tiba, sapi pemberian Basuki atau akrab disapa langsung kembali dibawa pulang.

"Iya, kemarin sore datang dan langsung di tolak. Demi harga diri umat Islam, kami menolak sumbangan sapi tersebut," katanya.

Baca Juga: Anggota Fraksi PKB se-Jatim Kurban Seribu Sapi dan Kambing

Dia menambahkan, sapi yang diberikan mantan Bupati Belitung Timur ini tidak memenuhi syarat atau ketentuan untuk berkurban.

"Selama ini banyak menyakiti atau menzalimi umat, rakyat. Baik berupa kebijakan serta ucapannya," terangnya.

Mansur mengharapkan, pemimpin Jakarta 2017-2022 oleh orang yang tidak melakukan penggusuran seperti yang sekarang ini selalu diperlihatkan oleh . "Semoga ke depan DKI dipimpin oleh gubernur muslim," tutupnya.

Baca Juga: PKS Jatim Bagikan Ratusan Ribu Paket Daging

Sementara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantah jika sapi yang diberikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditolak Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebab saat pengiriman dua sapi tersebut diterima oleh pengurus masjid.

Manager Marketing PD Dharma Jaya Setiawan mengatakan, pihaknya mendapatkan perintah dari Basuki atau akrab disapa untuk mengirimkan hewan kurban. Di mana salah satunya adalah ke Masjid Luar Batang.

"Ini pelaksanaan penyerahan hewan kurban dari sekretaris gubernur sesuai dengan permintaan. Ya akhirnya kita kirim," katanya.

Baca Juga: Baznas Sidoarjo Kurban 50 Kambing untuk Masyarakat Kurang Mampu dan Lokus Stunting

Dia menjelaskan, dua sapi tersebut dikirimkan pada Minggu (11/9) siang kepada Pengurus Masjid Luar Batang. Bahkan tidak ada penolakan dari pihak pengurus atas hewan kurban ini.

"Diterima ada tanda terimanya. Pak M Dasin, kurang tahu ya (sebagai apa). Saya kirim sesuai permintaan dan sudah diterima," tuturnya.

M Dasin mengakui awalnya sapi dari diterima olehnya. Namun menurutnya dia ada kesalahan sehingga sapi itu diterima. Dasin mengatakan, dirinya menerima sapi tersebut lantaran diperuntukan untuk Masjid Luar Batang. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata salah satu tokoh di sana, Habib Umar lah yang ternyata meminta bantuan kurban tersebut kepada .

Baca Juga: Benarkah Daging Kambing Rendah Lemak? Ini Penjelasannya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak masalah jika pengurus Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menolak dua ekor sapi pemberian Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias . Sebab niat baik tersebut bisa saja dialihkan ke tempat lain.

Djarot mengatakan, pemberian hewan kurban ke Masjid Luar Batang karena dianggap mampu membagikan daging ke warga yang membutuhkan. Sehingga jika terjadi penolakan, maka tidak ada rugi bagi .

"Enggak apa-apa. Kita masing-masing tergantung persepsinya. Ya niatnya adalah masjid itu kan kelompok masyarakat menghimpun hewan kurban dan mendistribusikan kepada mereka yang berhak. Kalau begitu kan mereka tidak bersedia didistribusikan, sehingga bisa kita alihkan ke yang lain," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, komunikasi dengan pihak Masjid Luar Batang masih terus dijaga. Alhasil setiap kali dirinya ke sana tidak pernah ada masalah.

"Kami selalu komunikasi dengan baik. Tidak ada masalah. Kami selalu komunikasi dengan baik beberapa kali ke sana tidak ada masalah," tutup Djarot. (det/mer/yah/lan)

Sumber: detik.com/merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastikan Harga Stabil Jelang Idul Adha, Wali Kota Mojokerto Sidak Pasar Hewan dan Bahan Pangan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO