Bantah Dukung Risma, PDIP Isyaratkan Dukung Gus Ipul dalam Pilgub Jatim

Bantah Dukung Risma, PDIP Isyaratkan Dukung Gus Ipul dalam Pilgub Jatim Saifullah Yusuf

Senada, Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi menegaskan Risma belum tentu diusung PDIP sebagai Cagub atau Cawagub Jatim tahun 2018 mendatang. Ini karena PDIP masih banyak calon, di antaranya Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) dan Emil Dardak (Bupati Trenggalek). Karenanya Risma harus mengikuti mekanisme partai dulu.

Menurut dia, semua kader memiliki peluang dimajukan partai sebagai 2018 mendatang. Namun karena di Jatim, PDIP memiliki banyak calon maka mekanisme penjaringan dan penyaringan tetap dilalui.

Risma yang sebelumnya sempat disebut sebagai Cagub DKI, jika nantinya akan maju dalam juga harus melalui mekanisme lebih dahulu sebelum ditetapkan sebagai nantinya.

"Di PDIP semua calon harus melalui mekanisme dan tidak bisa secara otomatis. Termasuk Bu Risma. Ini karena partai memiliki aturan," tegas Kusnadi yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini.

Kusnadi menambahkan, salah satunya adalah proses penyaringan. Sebab, selain Risma tentunya juga akan ada nama lainnya yang juga siap bersaring. "Nah salah satu metode penyaringannya ya misalnya melalui survei internal, dengan tujuan untuk mengetahui aspirasi kader PDIP di Jawa Timur ini," beber Kusnadi.

Untuk diketahui, PDIP memiliki 19 kursi di Parlemen Jatim, sesuai UU PPilkada hanya kurang 1 kursi untuk bisa mengusung calon dalam Pilkada Jatim. Kekurangan 1 kursi itu bukan hal yang sulit untuk dipenuhi partai berbasis nasionalis itu. Sebab, PDIP bisa menggandeng partai lain di parlemen atau mengajak bergabung partai non parlemen.

Tak jelas, apakah nasib Risma dalam pilgub Jatim akan sama dengan Ahok dalam pilgub DKI Jakata.

Ahok juga tak mengikuti mekanisme PDIP. Ia tak mau daftar ketika partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputeri itu membuka pendaftaran pilgub DKI Jakarta. Akibatnya banyak petinggi PDIP mengeluarkan statement keras mengecam Ahok. Namun Ahok tetap tak mau tunduk kepada mekasnime PDIP. Namun meski perilakunya sempat membuat para petinggi PDIP marah ia tetap mendapat rekomendasi dari PDIP dalam pilgub DKI Jakarta setelah bertemu Megawati. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO