Bentengi Berita HOAX, Pemuda Mojoerto Bikin Komunitas PIK-M

Bentengi Berita HOAX, Pemuda Mojoerto Bikin Komunitas PIK-M Ilustrasi. (theindonesiainstitute)

MOJOKERTO, BANGSAONLIE.com - Sejumlah komunitas pemuda di Kota Mojokerto kini tengah gencar membentuk PIK-M. Pusat Informasi dan Konseling Masyarakat ini dianggap jitu menangkal dampak negatif berita hoax lewat smartphone.

"Lewat wadah ini kita bisa saling sharing, dan juga saling mengingatkan tentang segala hal yang berbahaya bagi remaja. Termasuk efek negatif dari informasi dunia lewat dunia maya," terang Faisal, seperti rilis yang diterima BANGSAONLINE, Sabtu, (28/1).

Faisal yang juga pentolan PIK-M kawasan Blooto Kecamatan Prajurit kulon ini menambahkan, lewat pertemuan rutin, akan melahirkan pengetahuan dan strategi menghadapi sejumlah persoalan temaja.

"Persoalan yang muncul di antaranya soal kenakalan remaja, pengaruh miras, hingga pengaruh informasi yang beredar di dunia maya," tambah pria yang juga wakil ketua Karang Taruna Bina Putra, kelurahan Blooto.

Senada juga dilontarkan Zakaria, ketua Karang Taruna Bina Putra. Menurutnya, keberadaan PIK-M mampu menjadi filter munculnya berbagai persoalan remaja. PIK-M menurutnya bisa menjadi tempat curhat yang nyaman bagi remaja yang menghadapi persoalan.

"Kita bisa memberikan kesibukan lain untuk mereka yang terjerumus kepada hal negatif. Diantaranya dengan mengajak ikut kegiatan Al banjari. Mereka kita arahkan kepada hal hal yang positif," tandas Zakaria.

Munculnya PIK-M di kalangan anak muda ini direspon Moh Ali Imron kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP4A) kota Mojokerto. Menurutnya PIK-M tumbuh dan muncul atas keinginan masyarakat. PIK-M merupakan perkembangan dari PIK- Remaja yang lebih dulu ada di sekolah-aekolah.

"PIK-M ini keberadaannya di masyarakat, menampung persoalan remaja di masyarakat. Kita melakukan pendampingan dan suport," terang Moh Ali Imron. Tugas yang dilakukan DP4A nantinya yakni memberikan pendampingan dan menerima tindak lanjut konsultasi persoalan psikologi yang dialami remaja di PIK-M.

"Kalau ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat PIK-M kita yang akan bantu menangani, kita memiliki banyak ahlinya sesuai bidang persoalan," tegas Imron.

Lahirnya PIK-M di Blooto, diakui Imron sebagai yang pertama di wilayah kota Mojokerto. Kedepan dia menargetkan akan mendorong teebantuknya PIK-M di kelurahan-kelurahan lain.

"Saya targetkan tahun ini sudah terbentuk PIK-M di seluruh kota. Semuanya ada 18 kelurahan," pungkasnya. (yep/dur)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO