Pakde Karwo : Saya Pilih Calon yang Tegas

Pakde Karwo : Saya Pilih Calon yang Tegas Gubernur Jatim Soekarwo dan isterinya Nina Kirana memasukkan kertas suara Pilpres di kotak suara TPS 27 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. foto : nisa/BangsaOnline

SURABAYA (BangsaOnline) – Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) beserta keluarganya menggunakan hak suara memilih presiden dan wakilnya, di TPS 27 Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Rabu (9/7/2014) sekitar pukul 10.00 WIB.

Di TPS ini, Soekarwo dan keluarganya terdaftar pada nomor urut 54, 55, 56 dan 57. Masing-masing atas nama Kartika Ayu Prawitasari (anak ketiga), Soekarwo, Nina Kirana dan Karina Ayu Paramita (anak kedua). Dari daftar itu yang datang hanya gubernur, istri, anak ketiga serta ditambah anak pertama dan menantu yang memilih mencoblos bersama keluarga dengan menggunakan formulir C5.

Baca Juga: Pakde Karwo, Mantan Gubernur Jatim, Diperiksa KPK

Usai mencoblos, Pakde Karwo mengatakan bahwa secara umum pelaksanaan coblosan Pilpres di Jatim berjalan aman. “Tadi padi, saya sudah berkoordinasi dengan petugas di lapangan. Tidak ada gerakan yang membuat demokrasi kita terganggu,” ujar Pakde.

Ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa sudah ada kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi. Masyarakat sudah pintar memutuskan siapa presiden yang dipilihnya agar Indonesia semakin baik. “Menginginkan Indonesia semakin baik itu penting, tetapi harus dipikirkan juga hubungan internasional yang tak kalah penting,” tandas Pakde.

Siapakah pasangan capres yang dipilihnya? "Saya pilih calon yang tegas. Apapun hasilnya nanti kita semua harus menghormati keputusan rakyat. Apalagi partisipasi pemilih juga semakin naik hingga 80 persen," ujar Pakde Karwo.

Baca Juga: Kunjungi JIIPE, Gubernur Khofifah Bahas Kerja Sama Tenaga Kerja Terampil

Disinggung adanya indikasi kecurangan di beberapa di Jatim, menurut Pakde, hal itu sudah tertangani dengan baik. Panwaslu dan aparat penegak hukum sudah menanganinya. “Kita kompak menegakkan demokrasi. Pengamanan di daerah rawan maupun yang tidak sudah dilakukan dengan baik. Kalau ada laporan (kecurangan), tidak sampai meluas. Ibarat telur dari satu petarangan, kan gak kabeh apik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO