SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kegaduhan politik di Jakarta saat pemilihan gubernur lalu membuat banyak pihak prihatin. Pasalnya, kegaduhan politik itu mengarah pada konflik horizontal antar pendukung. Kekhawatiran yang sama juga merembet ke Jawa Timur yang tahun depan akan menggelar pilgub dan 18 pilkada secara serentak.
Tak mau kegaduhan Pilgub Jakarta merembet ke Jatim, sejumlah elit partai sepakat menciptakan Jatim Teduh Tidak Gaduh. Sri Untari Bisowarno, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim menegaskan, perbedaan politik bukan berarti harus berujung pada perpecahan. Karena itu, pihaknya mengajak seluruh komponen di Jawa Timur agar saling menghargai perbedaan.
BACA JUGA:
- Siang Panas Terik, Malam Dingin Banget? BMKG Jelaskan Fenomena Bediding yang Melanda Jawa Timur
- Siap-Siap! Jawa Timur Bakal Kembali Dilanda Fenomena Bediding, Begini Rasanya
- FKM Kabupaten Pasuruan Deklarasikan Pilkada Jatim 2024 Aman dan Damai
- Pj Gubernur Jatim Salurkan BLT DBHCHT kepada 4.209 Buruh Pabrik Rokok Wilayah Surabaya
“Kami berharap perbedaan tidak membuat masyarakat terpecah. Apalagi nenek moyang kita sudah mengajarkan kita hidup bersama di atas keragaman sebagaimana semangat Bhineka Tunggal Ika. Karena itu, kami sepakat mengusung tagline Jatim Teduh Tidak Gaduh. Saya berharap tagline ini bisa disebarluaskan dari mulut ke mulut maupun melalui media sosial sehingga menjadi virus positif,” beber Untari, Minggu (7/5).
Pernyataan politisi perempuan PDI Perjuangan tersebut juga diamini Ketua Harian DPD Partai Golkar Jatim, Freddy Purnomo yang sama-sama berharap Pilkada untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu tak ada gesekan politik berarti di akar rumput.
"Semua partai politik siap menyambut Pilkada Jatim tahun depan, dan harapannya proses berjalan lancar, aman dan tertib," ucap Freddy Purnomo.
Pendapat serupa juga disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim, H. Masfuk. Orang nomor satu di PAN Jatim itu berharap Jawa Timur bisa terus rukun dan kondusif.