Pelaksanaan Lambat, PU akan Panggil Pelaksana Proyek Pelebaran Jalan Bangil-Wonokerto

Pelaksanaan Lambat, PU akan Panggil Pelaksana Proyek Pelebaran Jalan Bangil-Wonokerto Proyek pelebaran Jalan Bangil – Wonokerto yang berjalan lambat.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Lambannya progres pengerjaan pembangunan jalan raya Wonokitri Kecamatan Tosari yang tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan menjadi perhatian tersendiri bagi Dinas PU Bina Marga. Untuk mengetahui penyebab lambat pengerjaan tersebut, dalam waktu dekat DPU Bina Marga akan melakukan pemanggilan pelaksana proyek jalan guna mengetahui penyebabnya.

Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Hari Aprianto, menuturkan bahwa pembangunan jalan yang bersumber dari anggaran DAK 2017 tersebar di empat titik. Selain jalan raya Bangil-Wonokerto, jalan Wonokerto-Kenduruan dan Kenduruan-Sukorejo, juga jalan raya Wonokitri, Kecamatan Tosari.

Baca Juga: Waktu Mepet, Pengerjaan Proyek yang Bersumber dari DBHCHT Terus Dikebut

Hingga memasuki minggu ke-8 ini, sejak dilakukan penandatanganan kontrak, rata-rata pekerjaannya sudah di atas 15 persen. Misalkan saja Untuk jalan Wonokerto-Kenduruan sudah terealisasi 25 persen. Hanya saja untuk jalan Wonokitri, tergolong lambat, yakni baru 8,54 persen.

"Lambatnya pengerjaan jalan Wonokitri tersebut bukan karena dan unsur kesengajaan, akan tetapi mayoritas dipengaruhi oleh sulitnya Medan karena lokasinya berada di pegunungan sehingga susah dilalui kendaraan berat seperti kendaraan molen. Hal ini membuat pengerjaan cor tak bisa maksimal," ungkap Hari saat ditemui Bangsaonline.com di kantornya, Senin (29/5).

Terkait hal ini, Hari mengungkapkan pihaknya merencanakan untuk pemanggilan pelaksana proyek jalan setempat. Tujuannya, untuk mengetahui permasalahan yang ada, selain itu juga mengevaluasi langkah yang harus dilakukan dilakukan agar pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Baca Juga: Molor 20 Hari, Pemkot Pasuruan Denda Pelaksana Proyek Jalan Tembus Krapyakrejo

“Dinas dalam waktu dekan akan memanggil pelaksana jalan Wonokitri tersebut, karena pembanguan jalan setempat tergolong lambat. Apakah nanti pengecoran tepian jalan menggunakan kendaraan molen atau mesin manuam, itu perlu dilakukan pembahasan dengan pihak konsultan, kontraktor bersama,” sampainya.

Seperti yang diketahui, Pemkab memperoleh suntikan DAK dari pusat untuk pelaksanaan pembangunan jalan tahun 2017 ini. Besarnya, mencapai Rp 46 miliar. Dana puluhan miliar itu, digulirkan untuk empat titik jalan yakni,pelebaran Bangil-Wonokerto, Wonokerto-Kenduruan, Kenduruan-Sukorejo serta pelebaran Wonokitri di Kecamatan Tosari.

Masing-masing titik, dianggarkan dana antara Rp 10 miliar hingga Rp 13 miliar. Dana itu digunakan untuk melebarkan masing-masing jalan. Dari yang semula hanya 4,5 meter nantinya akan dilebarkan menjadi 6 meter hingga 7 meter. Di mana, panjangnya mencapai kisaran 4 km per titik. (bib/par/rev)

Baca Juga: Kualitas Pekerjaan Buruk, PUPR Kota Pasuruan Minta Bangun Ulang Jalan Krapyakrejo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO