Tolak FDS PMII Situbondo Gelar Aksi Turun Jalan

Tolak FDS PMII Situbondo Gelar Aksi Turun Jalan Massa PMII Situbondo saat demo menolak full day school.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Gelombang penolakan terhadap diberlakukannya Full Day School (FDS) terus mengalir. Di Situbondo, puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi turun jalan sebagai bentuk penolakan, Senin (14/8).

Mereka mengkritik kebijakan FDS yang dinilai akan mengganggu eksistensi pendidikan diniyah yang selama ini turut berperan penting mendidik siswa, khususnya dalam bidang keagamaan yang sudah mampu mencetak kader bangsa intelektual dan berkarakter.

Baca Juga: IKA PMII Situbondo Sepakat Dukung Cabup dan Cawabup pada Pilkada 2024

"Situbondo ini Kota Santri, banyak pesantren dan mereka menerapkan pendidikan madrasah diniyah yang dimulai sore hari hingga menjelang maghrib. Dengan adanya full day school tentunya madrasah diniyah terancam. Seharusnya Pemerintah Daerah menolak kebijakan itu," pekik salah seorang demonstran dalam orasinya.

Pantauan BANGSAONLINE.com, puluhan kader melakukan longmarch dari sekretariat di jalan Basuki Rahmat menuju kantor Dinas Pendidikan Situbondo di jalan Madura. Massa menyampaikan orasi penolakan terhadap diberlakukannya FDS oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Selesai berorasi, massa melanjutkan longmarch menuju Kator Bupati di Jalan PB Sudirman. Massa kembali berorasi menuntut Pemerintah Daerah untuk tegas menolak diberlakukannya FDS di Situbondo yang terkenal dengan sebutan Kota Santri.

Baca Juga: PC PMII Situbondo Periode 2022-2023 Resmi Dilantik, Siap Berperan Mengawal Perubahan

Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, massa melanjutkan aksinya bergeser ke kantor DPRD yang berada di jalan Kenanga. Massa kembali berorasi meminta anggota dewan secara resmi menyampaikan sikap penolakannya terhadap diberlakukannya FDS. Massa kemudian ditemui salah seorang anggota Dewan.

"DPRD Situbondo harus proaktif ikut mendukung kami agar menolak sistem pendidikan full day school yang sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017," tegas Muhammad Qusyairi, koordinator aksi.

Sebelum membubarkan diri, puluhan massa yang berasal dari berbagai kampus di Situbondo ini berjanji akan terus mengawal gerakan penolakan full day school. Mereka mengatakan akan berkirim surat kepada DPRD, serta pemerintah untuk mengajak bersama-sama menolak sistem pendidikan full day school.

Baca Juga: Audiensi dengan Komisi I DPRD Situbondo soal Perda Prostitusi, PMII Usul Hukum Kebiri

"Tembusan surat tersebut akan kami tujukan kepada Presiden RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pengurus besar PMII dan pengurus PMII Jatim," tegas Hasan, Ketua . (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO