Dishub Gresik Berikan Sosialisasi Keselamatan kepada Warga Sekitar Lintasan KA

Dishub Gresik Berikan Sosialisasi Keselamatan kepada Warga Sekitar Lintasan KA Kepala Dishub Gresik Andhy Hendro Wijaya (berdiri) saat memberikan pengarahan terhadap warga sekitar rel kereta api soal keselamatan.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menggandeng pihak Kementerian Perhubungan dan Dishub Provinsi Jawa Timur, menggelar sosialisasi keselamatan dan kesadaran warga berlalu lintas di lintasan kereta api, di Desa Tumapel Kecamatan Duduksampeyan, Rabu (30/8/2017).

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Prayudi dari Balai Teknik Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Hari S dari Bidang Angkutan dan Keselamatan Dishub Pemprov Jatim.

Baca Juga: Puluhan Ribu Jemaah Hadiri Haul Alhabib Abu Bakar Assegaf ke-69 di Masjid Jamik Gresik

Menurut Kepala Dishub Pemkab Gresik Andhy Hendro Wijaya, sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman keselamatan terhadap warga masyarakat sekitar lintasan KA dan dengan dibangunnya double track KA.

"Intinya memberikan pemahaman kepada masyarakat kalau di sekitar desa mereka ada lintasan KA cepat. Makanya perlu diberikan pemahaman menjaga keselamatan," kata Andhy kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (30/8/2017).

selaku perpanjangan tangan Kemenhub sangat perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lintasan KA. Mengingat di wilayah Kabupaten Gresik banyak dilintasi rel KA. "Di Kabupaten Gresik sedikitnya ada 9 titik jalan yang dilintasi rel KA," jelas mantan Asisten II Setda Gresik ini.

Baca Juga: Kesal Truk Pemuat Tambang Tak Taat Aturan, HMI Gresik Demo Dishub

Andhy menyatakan, telah mengajukan permintaan bantuan pemasangan palang pintu KA ke Kemenhub di 9 titik jalan tersebut. Termasuk pemasangan EWS (Early Warning System) atau sirene peringatan dini. Namun, dari pengajuan tersebut, kemungkinan memprioritaskan di tiga titik, yakni Desa Tumapel, Setro dan Sumari, ketiganya Kecamatan Duduksampeyan.

"Untuk pembuatan satu titik palang pintu perlintasan KA membutuhkan biaya kisaran Rp 750 juta.  Biaya digunakan untuk pembuatan palang pintu, EWS dan pos jaga lintasan," paparnya.

Ditambahkan Andhy, untuk menjaga keamanan para pengguna jalan yang melintas di rel KA, telah menyiapkan 4 THL (tenaga harian lepas) yang ditugaskan mengatur lalu lintas ketika KA lewat. Mereka disiagakan di lintasan KA Desa Tumapel dan Setro Kecamatan Duduksampeyan.

Baca Juga: Pemkab Gresik Kembali Gelar Mudik Gratis Lebaran 1445 H, ini Jadwal dan Cara Daftarnya

"Masing-masing lintasan dijaga 2 orang secara bergantian (shift) 24 jam. Sebelumnya mereka kami diklatkan di Akademi Perkerataapian di Madiun," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO