Lantik Wawali Kota Madiun, Pakde Karwo Ingatkan Kesenjangan

Lantik Wawali Kota Madiun, Pakde Karwo Ingatkan Kesenjangan ?Pakde Karwo foto bersama Wawali Kota Madiun Drs. H. Armaya dan istri, usai pelantikan, Kamis (26/10). Foto: YUDI/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo melantik Drs. H. Armaya sebagai Wakil Wali (Wawali) Kota Madiun sisa masa jabatan 2014-2019 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (26/10). Pelantikan itu berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor 132.35-8146 tanggal 4 Oktober 2017 tentang Pengangkatan Wakil Wali Kota Madiun.

Kepada Wawali yang baru saja dilantik, Gubernur Soekarwo menyampaikan selamat sekaligus mengingatkan tanggungjawab yang sangat besar terhadap pelaksanaan pembangunan di Kota Madiun. Ia mengingatkan agar konsep kesejahteraan di Kota Madiun menjadi bagian penting dalam pembangunan. Konsep itu tidak sekadar mengejar pertumbuhan tinggi, tapi bagaimana manfaat bisa dirasakan masyarakat.

Baca Juga: Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Balai Kota Madiun

“Tidak ada gunanya pembangunan tinggi bila yang didapat rakyat justru sebaliknya,” kata Pakde Karwo, sapaan khas Gubernur Jatim.

Salah satu beban Kota Madiun, lanjutnya, adalah semakin melebarnya disparitas. Untuk itu, pemerintah Kota Madiun harus mengurus yang di pinggiran lebih serius daripada yang tengah. Serta mengurus yang kalah dalam kompetisi daripada yang menang. “Inilah yang dinamakan pembangunan inklusi dimana rakyat kecil merasakan pembangunan,” kata orang nomor satu di Jatim ini.

Menurutnya, sebagai sentral eks Karesidenan Madiun, Kota Madiun menjadi lokomotif pembangunan dari daerah di sekitarnya. Untuk itu industri jasa menjadi bagian penting dalam lokomotif kesejahteran. Seperti yang disebutkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 bahwa pemerintah meningkatkan kesejahteraan dengan pelayanan publik dengan melibatkan rakyat dalam proses itu (partisipatoris).

Baca Juga: Ajak Masyarakat Tak Golput dan Wujudkan Kondusivitas, Pemkot Madiun Gelar Penyuluhan Pilkada

Pakde Karwo juga mengingatkan tugas wawali untuk membantu walikota. Hal itu diingatkannya kembali karena proporsi dan fungsi seringkali menimbulkan konflik.

Terkadang muncul problem psikologis leadership dimana wawali serasa walikota. “Untuk itu dibaca tupoksinya. Salah satu tugas wakil termasuk wawali adalah dibidang pengawasan, salah satunya ketua saber pungli,” tandasnya. (ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO