Hari Ketiga Penyegelan SDN Kranggan I, 248 Siswa Mengungsi ke Gedung STIT

Hari Ketiga Penyegelan SDN Kranggan I, 248 Siswa Mengungsi ke Gedung STIT Wali murid saat mengatar anaknya masuk sekolah. foto: SOFFAN/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 248 siswa SDN Kranggan 1 Kota Mojokerto terpaksa harus mengungsi ke lokasi gedung kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Patah Jalan Pekayon nomer 99 Kota Mojokerto dalam melakukan proses belajar mengajar, Rabu (3/1/2018). Ini setelah tidak kunjung adanya penyelesaian masalah sengketa lahan di lahan SDN setempat, pasca gerbang sekolah disegel oleh pihak yang mengaku ahli waris.

Terlihat di lokasi, sebagai wujud dukungan ada beberapa pejabat yang melakukan kunjungan ke lokasi, di antaranya dari Dinas Pendidikan Kota.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan Mojokerto Rehab Ruang Kelas SDN Jeruk Seger

Juga tampak Febriana Imelda, Ketua Dewan Kota Mojokerto. Usai melihat proses belajar di ruang kelas, politikus PDIP ini mengaku sangat menyayangkan sikap penyegelan yang dilakukan oleh pihak ahli waris.

"Untuk ahli waris tolong bersabar, anda menuntut hak tetapi anda juga mengabaikan ratusan hak lainnya, saya menyayangkan penyegelan secara sepihak ini. Saya dengar pihak ahli waris ini juga bekerja di Dinas Pendidikan, seharusnya lebih paham," tegasnya.

Mengenai kepindahan ini, lanjut Imelda, pihaknya berharap agar pihak sekolah tetap bisa memenuhi pendidikan para siswa-siswinya.

Baca Juga: Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan, 12 Lembaga Pendidikan Mojokerto Bakal Direnovasi

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proses belajar mengajar di gedung STIT ini sifatnya hanya untuk sementara. Keterbatasan jumlah ruang kelas juga menjadi salah satu kendala yang perlu dipikirkan. Di lokasi hanya dapat menampung lima kelas, sedangkan yang dibutuhkan seharusnya ada enam kelas.

Untuk mengatasi kekurangan satu kelas tersebut, pihak Kepala Sekolah berinisiatif menggunakan gedung aula yang berada di lantai tiga. Namun di hari pertama masuk ini kondisi ruangan masih belum layak. Untuk mengatasi hal ini, terpaksa murid kelas satu harus bergantian dengan kelas enam.

Selain SDN Kranggan 1, dari informasi yang dihimpun Bangsaonline.com, di wilayah Kota Mojokerto kabarnya masih ada 40 lokasi gedung sekolah dasar yang status kepemilikannya hingga kini masih belum jelas. (sof/rev)

Baca Juga: Menaker Ida Fauziah Hadiri Soft Launching SMK Asy-Syarif Mitra Industri Mojokerto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO