Silvia Gadis Obesitas Asal Lamongan: Masih Trauma Bertemu Orang Asing, Minta Belajar di Rumah

Silvia Gadis Obesitas Asal Lamongan: Masih Trauma Bertemu Orang Asing, Minta Belajar di Rumah Silvia saat ditemui di kediamannya didampingi ibunya, Musri.

Sebelumnya, kata Musri, kepastian Silvia tetap bisa melanjutkan pendidikannya setelah ada seseorang bernama Muslih yang diketahui sebagai penyelenggara pendidikan kesetaraan yang melakukan pendataan untuk prasyarat masuk ke lembaga pendidikan.

"Silvia akan ikut sekolah kesetaraan dulu, istilahnya persamaan," kata Muslih seperti ditirukan Musri.

Karena kondisi, maka proses belajarnya akan dilakukan dengan sistem kunjung. Ada enam guru paket A yang dilibatkan berkunjung mengajar ke rumah Selvia. Dan Selvia akan segera menempuh pendidikan serta bisa ikut ujian negara di tingkat SD.

"Umurnya sudah 15 tahun, makanya harus ikut ujian SD dulu, baru nanti melanjutkan ke SMP," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan , Adi Suwito, turun langsung ke rumah Silvia untuk memastikan Selvia akan tetap mengenyam pendidikan. "Saya akan mencoba, supaya mbak Silvia bisa sekolah seperti teman lainnya, yakni model pendampingan, yaitu memasukkan Silvia ke paket A dan kemudian paket B," kata Adi yang meminta agar Silvia juga tidak patah semangat.

Ia mengatakan, Silvia sudah didata dan langsung menjadi siswa. Selama menempuh pendidikan, Adi menjamin semuanya tanpa dipungut biaya alias gratis. "Ini adalah salah satu bentuk komitmen Pemkab agar Silvia bisa sekolah, dan nempunyai ijazah," ungkap Adi yang berharap agar Musri tetap memberi motivasi.

Kedatangan Adi ke rumah Silvia tidak hanya membawa kabar dan memastikan Silvia akan sekolah lagi. Adi juga menyerahkan bantuan berupa tas, perlengkapan sekolah, dan juga bantuan sosial.

"Jangan sampai ada anak usia sekolah, tapi tidak sekolah. Semua anak di kabupaten wajib sekolah," katanya. (qom/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO