DPUPR Ambil Alih Kasus Bak Kontrol Letkol Sumardjo Kota Mojokerto

DPUPR Ambil Alih Kasus Bak Kontrol Letkol Sumardjo Kota Mojokerto Bak kontrol jalan Letkol Sumardjo usai dikerjakan menyusul aksi penanaman pohon, kayu, dan penempatan garis polisi oleh warga. Foto: YUDI EP/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Umur pepohonan di tengah jalan Letkol Sumardjo ternyata tak bertahan lama. Selang sehari setelah jalan protokol itu dijadikan sebagai lahan untuk bercocok tanam oleh warga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Mojokerto turun gunung. 

Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) ini mempressure rekanan pelaksana revitalisasi jalan menyelesaikan persoalan main hole sudetan saluran avur yang makin dalam akibat peninggian aspal jalan.

Main hole atau bak kontrol saluran pencegahan banjir jalan Taman Siswa, WR Supratman dan jalan Letkol Sumardjo itu jadi obyek penanaman pohon, kayu, bak sampah, dan garis polisi warga akibat dianggap jadi biang kerok kecelakaan lalu lintas terutama pengguna roda dua.

"Sudah kita bereskan. Grill besi yang dalam kita tinggikan setara aspal jalan sambil menunggu umur beton selesai 2 minggu ke depan, " terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mojokerto, Mashudi, (13/11/2018) malam ini.

Mantan Kasatpol PP itu mengungkapkan nantinya grill bak kontrol tersebut akan diganti oleh plat beton yang kini telah dicetak. 

"Pihak rekanan mengatakan pihaknya tengah menunggu plat beton baru. Lah untuk itu, butuh menunggu umur beton kuat yakni 2 minggu. Sementara saat ini kita sudah meninggikan gril lbesi sampai menunggu beton kuat," tambahnya.

Dengan adanya peninggian grill besi tersebut praktis keberadaan tanaman, kayu, dan sebagainya yang dipasang warga dan elemen aktivis lalu lintas sudah tidak terlihat di tempatnya. Dinas berwenang ini, telah menyingkirkan ornamen penghias jalan tersebut. 

"Sudah disingkirkan. Jalannya sudah mulus lagi," pungkasnya.

Revitalisasi Jalan Letkol Sumardjo yang digelar sejak sebulan lalu akhirnya berujung persoalan. Sejumlah warga menancapkan beragam tanaman dan bak sampah di empat titik main hole sudetan saluran avur, persis di tengah jalan.

Tindakan warga dan aktivis lalu lintas ini diambil sejak keberadaan bak kontrol yang dalam tersebut kerap memicu kecelakaan lalu lintas.

Keberadaan bak kontrol yang berada di tengah jalan tersebut menimbulkan bahaya terutama bagi pengendara roda dua.

Selanjutnya, sejumlah warga menempatkan berbagai tanaman termasuk bak sampah untuk menandai obyek rawan tersebut. (yep/ian) 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO