Kasus Mastenk, Ahli Neuropsikologi: Orang Tua Perlu Waspada Predator Anak di Dunia Digital

Kasus Mastenk, Ahli Neuropsikologi: Orang Tua Perlu Waspada Predator Anak di Dunia Digital foto: istimewa

“Keadaan otak para pelaku kriminal tidaklah sama dengan orang yang bukan pelaku kriminal. Kebiasaaan buruk (kriminal-red) yang dilakukan terus-menerus oleh seseorang akan menyebabkan otak mereka membuat jaringan syaraf spesial di dalam otak. Yang mana dengan jaringan otak spesial itulah, para pelaku bisa kerap kreatif untuk memikirkan beragam jenis modus yang lebih canggih untuk memakan anak-anak sebagai korban mereka,” imbuhnya.

Oleh karena itu, orang tua haruslah memantau perkembangan psikologis dan perilaku anak-anak mereka. Terlebih ketika mereka mulai menyentuh usia remaja yang sangat penuh dengan beragam godaan yang menggiurkan yang didapatkan melalui smartphone mereka.

Membangun komunikasi yang hangat dan baik dengan anak merupakan salah satu kunci utama untuk melindungi anak Indonesia dari beragam predator anak di dunia yang tak lagi mengenal negara. Mereka bisa dengan mudah terhubung lewat internet.

Jika anak terbiasa untuk bercerita kepada orang tua, maka hal baru yang mereka temukan melalui dunia maya akan mereka konsultasikan terlebih dahulu atau setidaknya berbagi kepada orang tuanya. "Lindungi anak anda dari para predator yang kerap berlindung di balik kecanggihan teknologi. Teruslah belajar menjadi orang tua yang bijak di era digital," terangnya.

Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban, SH, SIK, MM, MH saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, bahwa pengungkapan kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur ini sebenarnya fenomena gunung es.

"Di bawah permukaan, mungkin banyak kejadian serupa tapi korban cenderung enggan melaporkan. dari kasus ini korban yang kami ketahui ada 40 lebih, tapi hanya 1 korban yang berani melaporkan," pungkasnya. (ron/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO