KUALA LUMPUR, BANGSAONLINE.com - Dayasari Residence College, Universitas Malaya, akan melakukan misi kemanusiaan ke Indonesia di bawah program Borderless Aid Volunteering Project (BRAVO) pada tanggal 20 sampai 25 Maret 2019 di Bojonegoro, Indonesia.
Khairul Asyraf Zukhairy, 23, Direktur BRAVO, program tersebut akan melibatkan 48 petugas dalam pelatihan PALAPES dan beberapa mahasiswa Universitas Malaya akan fokus pada aspek peningkatan infrastruktur, pengajaran dan kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:
- Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar?
- Tanggapi Pernyataan Bahlil, Surokim: Lebih Baik Percaya Kampus Ketimbang Politikus
- Jatim Raih Penghargaan Halal Award UB, Gubernur Khofifah: Sertifikasi itu Penting
- Kolaborasi Internasional, Pascasarjana Unisma Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Malaysia
Sebagai badan sukarela, semua proyek yang dilakukan oleh proyek BRAVO sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), yang diperkenalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebagai contoh, Water Hope Care Project diletakkan di bawah Clean Water And Sanitation Goals. SDG dapat menjadi panduan untuk misi untuk menempatkan target yang dapat direalisasikan berdasarkan tantangan yang ada di lingkungan sekitar.
Tahun lalu, BRAVO telah menapakkan kakinya di Phattalung, Thailand. Sesuai dengan identitas BRAVO yaitu untuk memfokuskan misi sukarela di sekitar Asia Tenggara. Misi kemanusiaan kedua ini akan berlangsung di Bojonegoro, Indonesia. Relevansi lokasi ini dipilih karena mayoritas penduduk berpendapatan rendah dan mengalami krisis air bersih.
"Perencanaan kegiatan yang akan dilakukan selama misi adalah penyunatan, pemeriksaan kesehatan, dan beberapa proyek lainnya. Untuk sesi ini, salah satu pendekatan yang akan kami gunakan untuk meningkatkan infrastruktur lokal adalah melalui proyek pencarian air bersih dengan Water Hope Care Project. Bantuan dari ahli geologi geofisika Universitas Malaya dan Universiti Sains Malaysia akan meluncurkan upaya lebih lanjut dalam mengeksplorasi sumber mata air yang diharapkan dapat membantu orang-orang di sana untuk menyelesaikan krisis," ujarnya menambahkan.