Tanggapi Pernyataan Dugaan Jual Beli Jabatan di UIN, Rektor IAIN Madura Tantang Diskusi Mahfud MD

Tanggapi Pernyataan Dugaan Jual Beli Jabatan di UIN, Rektor IAIN Madura Tantang Diskusi Mahfud MD Rektor IAIN Madura Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pernyataan Mahfud MD di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang mencurigai adanya kejanggalan dalam pemilihan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023, juga pemilihan Rektor UIN Makassar dan Ketua STAIN Meulaboh, mendapatkan tanggapan serius dari Rektor IAIN Madura Dr. H. Mohammad Kosim M.Ag.

Dalam acara tersebut, Mahfud MD mengungkapkan kejanggalan dalam pengangkatan Rektor UIN Jakarta. Di antaranya, pelantikan Andi Faizal Bakti sebagai pemenang pemilihan Rektor UIN Jakarta yang tidak dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Baca Juga: Sama Pernah Naik Jet Pribadi, Tapi Mahfud MD Bukan Gratifikasi, Kaesang Belum Berani Klarifikasi

"Tahun lalu dia (Andi) ikut pemilihan dan menang, namun tidak dilantik di UIN Ciputat," ujar Mahfud saat berbicara dalam acara yang ditayangkan stasiun televisi swasta itu, Selasa (20/3/19) kemarin.

Tak hanya itu, bahkan Mahfud MD mengaku mencium adanya jual beli jabatan di lingkungan Menteri Agama. Menurutnya, berdasarkan informasi yang terimanya, Andi pernah didatangi seseorang yang menawari jabatan rektor dengan kompensasi Rp. 5 miliar.

"Andi didatangi orang dimintai Rp. 5 miliar untuk jadi Rektor," ucap Mahfud MD yang merupakan putra asli Pamekasan, Madura.

Baca Juga: Mahfud MD Dukung Rhoma Irama Melawan Kebohongan Habaib Ba'Aalawi

Terkait hal ini, Mohammad Kosim menyebut pernyataan yang disampaikan Mahfud MD tidak masuk akal. "Asbun (asal bunyi, red), tanpa adanya ternyataan dari kedua belah pihak. Saya kroscek, Mahfud itu banyak data yang salah. Masak diminta Rp. 5 miliar, itu kan nggak masuk akal. Wong jabatan Rektor gajinya hanya 5 juta," ujar Kosim saat ditemui usai menandatangani MoU dengan Polres Pamekasan, Kamis (21/03/19).

Moh. Kosim menganggap Mahfud MD ngawur dalam menyampaikan pernyataan. Bahkan, ia mengatakan ingin mengundang Mahfud MD untuk diskusi terkait hal tersebut.

"Seharusnya sebagai pakar hukum dan mantan Ketua MK seharusnya kroscek dulu ke Kementerian Agama biar berimbang, dan lebih berhati-hati lagi dalam berbicara di depan publik," ungkapnya.

Baca Juga: Sindir IKN yang Belum Punya Investor Asing, Mahfud MD: Cari Terus, Mas Bahlil

"Sebagai sesama orang Madura, saya merasa risih mendengarnya. Orang madura kok berbicara kurang bagus seperti itu. Kalau ke Madura saya ingin ketemu untuk menanyakan terkait pernyataannya," pungkas Mohammad Kosim. (err/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO